Tarik Minat Investor, Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Komoditas Ekspor

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 07 April 2022
Tarik Minat Investor, Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Komoditas Ekspor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2022, Kamis (6/4/2022). (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)

MerahPutih.com - Melandainya kasus pandemi di Indonesia menjadi berita baik dalam upaya penguatan pemulihan ekonomi nasional. Meski terdapat beberapa tantangan global yang masih terjadi, berbagai leading indicator perekonomian nasional terus menunjukkan tren perbaikan ekonomi yang signifikan.

Salah satu peningkatan indikator ekonomi nasional ditunjukkan dengan neraca perdagangan Indonesia yang tetap surplus dalam kurun waktu 22 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini disebabkan adanya faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel.

Kenaikan harga komoditas tersebut diproyeksikan menjadi peluang yang baik bagi neraca perdagangan Indonesia di tahun 2022.

Baca Juga:

Komoditas Pinang Biji Bakal Jadi Andalan Jokowi untuk Produk Ekspor

“Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (6/04).

Kredibilitas Indonesia bagi investor pada tahun 2021 semakin membaik dan terlihat dari peningkatan realisasi investasi pada Q4 tahun 2021 sebesar 15,2 persen (yoy) serta terlampauinya target investasi yang direncanakan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp 858,5 triliun dengan capaian sebesar Rp 901,02 triliun.

Selain adanya peningkatan indikator ekonomi dan kredibilitas yang baik bagi investor, Indonesia saat ini juga tengah diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini.

Peran Indonesia dalam Presidensi G20 diproyeksikan mampu memberi peluang bagi Indonesia dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama yaitu kesehatan, digitalisasi ekonomi, dan transisi energi.

Airlangga juga menjelaskan tentang peran Presidensi G20 Indonesia dalam membantu pemerintah mengembangkan perdagangan global. Pengembangan dilakukan dengan berbagai dukungan di antaranya yakni promosi industri sawit berkelanjutan melalui strategi hilirisasi.

Baca Juga:

Jokowi Kunjungi Jambi Bagikan BLT dan Lepas Ekspor Pinang Biji

Hilirisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah suatu barang atau komoditas dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

“Dengan adanya hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas ekspor di tingkat global dan memperkuat industri manufaktur dalam negeri,” jelas Airlangga.

Dukungan lain yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing komoditas adalah dengan mengembangkan kawasan berikat hortikultura berbasis ekspor. Kawasan berikat tersebut merupakan kombinasi dari penyediaan modal dan teknologi oleh perusahaan serta lahan dan tenaga kerja oleh petani.

Kombinasi ini dilakukan agar kualitas komoditas yang dihasilkan dapat lebih jauh berdaya saing sehingga mampu menembus pasar internasional.

“Di samping meningkatkan daya saing, pemerintah juga berupaya meningkatkan ekspor komoditas global melalui pemberian fasilitas promosi perdagangan dan investasi serta sosialiasi penggunaan local currency settlement,” pungkas Airlangga. (Asp)

Baca Juga:

Kejagung Temukan Dugaan Gratifikasi di Perkara Kasus Ekspor Minyak Goreng

#Airlangga Hartarto #Pemulihan Ekonomi #Ekspor Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan