Tari Kretek Semarakkan Panggung Parade Nusantara
MerahPutih Budaya — Tari Kretek dari kabupaten Kudus, Jawa Tengah ramaikan semarak Parade Nusantara di panggung terbuka, di dekat Patung Arjuna Wijaya atau Patung Asta Brata, persimpangan Jalan MH Thamrin dengan Jalan Merdeka Barat Monas-Jakarta, Minggu (4/12).
Tari Kretek sendiri, merupakan tarian tradisional dari kabupaten Kudus yang menggambarkan tentang kehidupan masyarakat Kudus. Bupati Kudus Musthofa Wardoyo menjelaskan, tarian ini memiliki makna yang cukup tinggi dalam membangun negeri dengan filosofi "Gusjidang".
"Gusjidang, Gus itu memiliki filosofi penampilan, jadi penampilan ini harus ok. Ji sendiri adalah ngaji, yang dimaksud ngaji di sini itu proses belajar, semangat belajar untuk menjadi lebih baik. Dang sendiri artinya dagang," ujar Musthofa Wardoyo kepada merahputih.com.
Kudus sendiri merupakan daerah yang terkenal dengan industri rokok, dan di kota inilah pertama kali jenis rokok kretek ditemukan oleh seorang penduduk Kudus bernama Nitisemito. Namun demikian, kata Musthofa, melihat kabupaten Kudus bukan bicara tentang industri. Jauh dari itu, menurut Musthofa, lebih kepada budaya membangun negeri yang gemah ripah loh jinawi. Dimana, ajaran Sunan Kudus, salah seorang Walisongo penyebar agama Islam di tanah Jawa, menjadi tuntutan dalam membangun kerukunan dan kebaikan. (Widi)
BACA JUGA: