KUALITAS udara DKI Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 08.00 WIB (25/9), Jakarta mencatatkan konsentrasi polutanparticulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 51,9 mikrogram per/meter kubik (μg/m³).
Partikel PM2.5 adalah salah satu pencemar udara berbahaya yang terdiri dari partikel-partikel sangat kecil dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer. Ukurannya yang sangat kecil memungkinkan partikel ini untuk melayang di udara dan dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia.
Baca Juga:

Jakarta benar-benar menghadapi tantangan serius terkait tingkat partikel PM2.5 ini. Hal ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan penduduk dan lingkungan. Menurut data yang diperoleh dari laman Kemenkes RI, tingkat partikel PM2.5 di Jakarta saat ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Peningkatan polusi udara ini umumnya terjadi selama musim kemarau, di mana kebakaran hutan dan lahan serta aktivitas manusia berkontribusi pada peningkatan emisi polutan udara. Pada beberapa hari, konsentrasi partikel PM2.5 di udara melebihi ambang batas aman yang ditetapkan oleh standar kualitas udara.
Tingkat partikel PM2.5 yang tinggi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Partikel-partikel ini dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru dan bahkan aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Mengutip dari laman Healtline, paparan jangka panjang terhadap partikel PM2.5 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis(PPOK). Selain itu, partikel PM2.5 juga dapat memperburuk kondisi kardiovaskular dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dalam upaya penanggulangan polusi udara di Jakarta, teknik industri memiliki peran penting. Masalah polusi udara sangat kompleks, penerapan teknik industri yang cerdas dan berkelanjutan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai udara bersih dan sehat untuk penduduk kota.
Baca Juga:

Mengadopsi pendekatan yang terintegrasi dan inovatif, Jakarta dapat mengatasi tantangan polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Melansir laman Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya, terdapat kesimpulan yang kami rangkum, diantaranya:
Efisiensi Energi dan Proses Produksi Bersih
Teknik industri dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi dan merancang proses produksi yang lebih bersih. Dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi polutan dari industri, Jakarta dapat mengurangi kontribusi terhadap polusi udara.
Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan
Penggunaan teknologi baru dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi polutan dari sektor industri. Investasi dalam teknologi seperti pemanfaatan energi terbarukan dan metode produksi yang berkelanjutan dapat menjadi solusi yang berdampak positif terhadap kualitas udara.
Pengelolaan Limbah Industri yang Efektif
Praktik pengelolaan limbah yang tepat dan efisien dapat mengurangi risiko pencemaran udara. Sistem pemrosesan limbah yang modern dan aman dapat membantu mencegah pelepasan zat-zat berbahaya ke udara.
Inovasi dalam Pengangkutan dan Logistik
Teknik industri dapat berperan dalam mengoptimalkan sistem transportasi dan logistik, termasuk mengurangi emisi kendaraan dan mengoptimalkan rute pengiriman. Pemanfaatan algoritma dan teknologi dalam pengaturan lalu lintas juga dapat membantu mengurangi kemacetan yang berkontribusi pada polusi udara.
Kolaborasi dan Penelitian Bersama
Peran teknik industri dalam penanggulangan polusi udara membutuhkan kerjasama erat antara pemerintah, sektor industri, akademisi, dan masyarakat. Penelitian bersama dan pertukaran informasi dapat mendorong pengembangan solusi inovatif dan berkelanjutan.
Teknik industri memiliki peran krusial dalam mengatasi polusi udara yang kompleks di Jakarta. Dengan menerapkan strategi efisiensi energi di berbagai sektor industri, seperti penggunaan teknologi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan, Jakarta dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel berbahaya.
Selain itu, pengelolaan limbah yang efektif dan inovasi dalam proses produksi dapat membantu mengurangi risiko pelepasan polutan udara. Teknik-teknik modern juga bisa diterapkan dalam sistem transportasi dan logistik untuk mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi emisi kendaraan, dan mengatasi kemacetan yang menyebabkan polusi udara.
Maka pentingnya terjalin kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat, karena penanganan dari segi teknik industri memiliki potensi besar. Teknik industri memainkan peran penting dalam mencapai lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh warga Jakarta. Ayo kita dukung! (dgs)
Baca Juga:
Bak Alat Penyaring, Kehadiran Pohon Bantu Kurangi Polusi Udara