PARA ibu gempar. Instruksi Kementerian Kesehatan mengenai penggunaa paracetamol cair jadi pangkalnya. Tak hanya paracetamol, Kemenkes mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara konsumsi obat dalam jenis cair atau sirup kepada pasien. Pernyataan itu dikemukakan juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers melalui Zoom (19/10).
Instruksi Kemenkes tersebut dilakukan sebagai langkah kewaspadaan atas temuan gangguan ginjal akut progresif atipikal yang mayoritas menyerang anak-anak di Indonesia. "Berlaku untuk semua obat, bukan hanya parasetamol, yang berbentuk cair atau sirup sementara jangan dikonsumsi dulu," imbau Syahril.
BACA JUGA:
Marak Kasus Ginjal Akut, Kemenkes Larang Apotek Jual Obat Sirop
Paracetamol telah lama diandalkan para ibu untuk menurunkan demam anak. Dengan adanya larangan ini, para orangtua disarankan menggunakan alternatif lain untuk turunkan demam anak. Cara-cara tradisional untuk menurunkan demam amat disarankan. Salah satunya ialah dengan cara mengompres.

Kompres dingin merupakan trik klasik untuk meredakan demam. Trik ini telah diajarkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Kompres dingin dilakukan dengan merendam kain ke dalam wadah air berisi es batu lalu menempelkannya di dahi. Anggapannya ialah suhu dingin akan menyerap panas tubuh sehingga demam akan cepat turun.
Ternyata nih, teknik mengompres dingin untuk redakan demam tidaklah tepat. Seperti dilansir Hellosehat, dokter dan pakar kesehatan di seluruh dunia tidak pernah menganjurkan kita kompres dingin ketika sedang demam. Demam merupakan cara tubuh untuk menjaga suhu tetap normal. Namun, rangsangan suhu dingin dari kompres justru akan dianggap sebagai ancaman oleh sistem imun. Sebagai reaksi, tubuh akan meningkatkan suhunya. Akibatnya, demam malah tidak kunjung turun, malah mungkin bisa makin parah. Hal yang sama juga berlaku jika kamu beristirahat di ruangan ber-AC atau mandi air dingin saat sedang demam.
Kompres dingin sebenarnya lebih tepat dilakukan untuk mengatasi peradangan atau pembengkakan, misalnya kaki yang keseleo atau kepala benjol terbentur pintu. Untuk meredakan demam, kompres air hangat lah yang sebaiknya dilakukan.
BACA JUGA:
Kompres hangat bisa efektif meredakan demam jika dilakukan dengan teknik yang tepat. Secara umum, seperti disebutkan Halodoc, ada empat tempat di tubuh yang sering dikompres saat si kecil demam, yaitu di dahi, leher, ketiak, serta area selangkangan. Saat kompres diletakkan di area-area tersebut, tubuh akan menerima sinyal yang diterjemahkan pusat tubuh sebagai suhu di sekitar tubuh sedang hangat. Hal itu kemudian akan mendorong penurunan suhu tubuh.
Untuk mengompres dengan benar, sediakan wadah berisi air hangat dengan suhu kurang lebih 38 derajat celsius. Rendam sebentar handuk atau kain pada wadah tersebut. Pastikan untuk membuka baju anak saat akan mengompres.

Hal itu pentingn untuk menghindar baju menjadi basah. Letakkan kompres pada dahi, leher atau ketiak sekitar 10 menit. Bila handuk sudah tidak lagi hangat, rendam kembali dalam wadah dan ulangi mengompres anak sampai suhu tubuhnya menurun.
Jika mengompres anak dengan pakaian lengkap, coba periksa apakah baju dan celananya basah. Jika iya, sebaiknya segera ganti baju dan keringkan badan anak terlebih dahulu. Selama anak demam, pilihlah jenis baju yang tidak terlalu tebal dan ketat karena bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Sebagai gantinya, pilihlah jenis pakaian yang tipis dan longgar. Hal itu untuk membantu proses penguapan panas dari tubuh.
Agar demam lebih cepat turun, pastikan anak cukup istirahat dan terhidrasi dengan baik.(dwi)
BACA JUGA: