Tangkal Resesi, Konsumsi Rakyat Perlu Ditingkatkan Buat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 08 November 2020
Tangkal Resesi, Konsumsi Rakyat Perlu Ditingkatkan Buat
Ilustrasi Pasar (Foto Antara).

MerahPutih.com - Pemerintah perlu memperkuat sinergi antara upaya peningkatan konsumsi dan penanganan kasus COVID-19 untuk genjot pertumbuhan ekonomi di 2021. Mengingatkan Indonesia telah memasuki resesi, di mana pada kuartal III-2020, perekonomian mengalami kontraksi minus 3,49 persen (yoy).

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Pingkan Audrine Kosijungan menyatakan, melihat perkembangan perekonomian saat ini memang konsumsi perlu terus digerakkan setidaknya untuk meminimalisasi dampak dari peluang resesi yang ada.

Salah satu stimulusnya, menurut dia, adalah dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada kelompok masyarakat yang tergolong rentan.

Baca Juga:

Bio Farma Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun Buat Produksi Vaksin COVID-19

"Jika melihat data jumlah penduduk miskin secara bulanan, angkanya naik dari 25,1 juta menjadi 26,4 juta pada Maret 2020 yang lalu," ujarnya.

Selain itu, pentingnya untuk terus melakukan upaya untuk menahan laju pertambahan pasien positif COVID-19.

Pingkan menuturkan, seperti yang disampaikan oleh Presiden beberapa waktu lalu, perekonomian Indonesia ditargetkan dapat kembali tumbuh ke kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen pada 2021.

"Untuk itu, tentu saja konsumsi perlu terus dioptimalkan. Namun hal tersebut tidak menjadi jaminan dari penakar resesi. Mengingat permasalahan utama tetap ada pada penanganan kasus COVID-19 di Indonesia," katanya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfriman menyatakan, belanja pemerintah, yang meningkat tinggi, menjadi motor penggerak ekonomi di tengah krisis pandemi COVID-19.

"Motor penggerak perekonomian saat ini adalah dari belanja pemerintah," katanya.

Baca Juga:

DPR Kritik Serapan Dana Pemulihan Ekonomi Tidak Maksimal

#Resesi Ekonomi #Ekonomi Indonesia
Bagikan
Bagikan