Tangkal Hoaks Pilpres, WhatsApp Batasi 1 Pesan Cuma Bisa Diteruskan 5 Kali

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 21 Januari 2019
Tangkal Hoaks Pilpres, WhatsApp Batasi 1 Pesan Cuma Bisa Diteruskan 5 Kali
Pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. Foto:KPU/Ist

MerahPutih.com - Aplikasi WhatsApp mengeluarkan jurus jitu untuk menangkal penyebaran hoaks jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Indonesia yang akan berlangsung 17 April mendatang.

WhatsApp akan membatasi fitur meneruskan pesan atau forward hanya lima kali untuk satu pesan untuk perangkat Android dan iOS yang digunakan di Indonesia. "Mungkin hari ini berlaku," kata Kepala Urusan Publik WhatsApp, Carl Woog di Jakarta, Senin (21/1).

Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Komunikasi WhatsApp, Victoria Grand, menjelaskan selama beberapa bulan belakangan ini memberi label pada pesan yang diteruskan, setiap pesan yang diteruskan akan diberi label "forwarded" di bagian atas.

Fitur ini mudah diterapkan (Sumber: Pixabay/iGlobalWeb)
Aplikasi pesan WhatsApp (Sumber: Pixabay/iGlobalWeb)

Menurut Grand, secara global setiap pesan dibatasi hanya dapat diteruskan sebanyak 20 kali. Hanya India yang diberi batasan meneruskan pesan lima kali, setelah kasus kekerasan yang berujung pada kematian meruak akibat penyebaran hoaks yang berpangkal dari pesan di WhatsApp.

Grand menambahkan nantinya penerapan batasan pesan yang diteruskan hanya lima kali ini juga akan diterapkan secara global, tidak hanya di Indonesia.

Keputusan pembatasan ini diambil setelah berdiskusi dengan berbagai pihak di Indonesia, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. "Fitur meneruskan pesan akan diseragamkan menjadi lima untuk Indonesia dan global," tegas Grand, dikutip Antara.

WhatsApp menyadari 90 persen pesan yang beredar di platform tersebut merupakan pesan pribadi, sisanya dapat berupa pesan-pesan yang lain.

Ilustrasi hoaks

Dengan membatasi sebuah pesan hanya dapat diteruskan lima kali, Grand menilai jika ada perilaku yang mencurigakan, pesan tersebut dapat dilacak ke lima pesan sebelumnya.

WhatsApp tidak dapat membaca isi pesan yang dikirim karena enkripsi end-to-end yang disematkan di sistem mereka hanya mengizinkan pengirim dan penerima pesan untuk membaca isi pesan tersebut.

Tapi, WhatsApp bisa mendeteksi perilaku berkirim pesan jika terdapat aktivitas yang tidak wajar, misalnya meneruskan pesan ke banyak orang sekaligus. "Mempersulit orang-orang yang kurang bertanggung jawab untuk meneruskan pesan," tandas Grand. (*)

#Pilpres 2019 #Berita Hoax #WhatsApp
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan