Tangani Kelompok Intoleran, Kapolda Jateng Tegaskan Polisi Petarung Bukan Ayam Sayur

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 18 Agustus 2020
Tangani Kelompok Intoleran, Kapolda Jateng Tegaskan Polisi Petarung Bukan Ayam Sayur
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (18/8). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan polisi merupakan petarung, bukan jadi ayam sayur yang disembelih dan dimakan dagingnya. Hal itu menanggapi aksi kolompok intoleran di Solo yang dapat merusak Kebhinekaan di wilayah Jawa Tengah.

Demikian diungkapkan Luthfi dalam apel ratusan personel gabungan jajaran kepolisian di eks Karesidenan Surakarta di halaman Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/8).

Baca Juga

ICW Kecam Kejagung Beri Pendampingan Hukum Jaksa Pinangki

"Untuk menangani kelompok intoleran harus bersikap tegas. Beri keamanan dan kenyamanan pada masyarakat," ujar Luthfi.

Mantan Kapolresta Surakarta ini mengatakan ada tiga hal terkait pengamanan di eks Karesidenan Surakarta, yakni kasus penganiayaan yang dilakukan kelompok intoleran di Pasar Kliwon, penanganan dan percepatan COVID-19, dan pelaksanaan Pilkada 2020. Semua kapolres/kapolresta dan anggotanya bersama-sama mengatasi krisis.

"Jadilah petarung supaya mampu dalam situasi apa pun. Polri tidak hanya profesi, tetapi jalan untuk mengabdi," tegasnya.

Ratusan personel gabungan jajaran kepolisian di eks Karesidenan Surakarta apel bersama di halaman Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/8). (MP/Ismail)
Ratusan personel gabungan jajaran kepolisian di eks Karesidenan Surakarta apel bersama di halaman Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/8). (MP/Ismail)

Hadirnya Polri, kata dia, bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan jangan sampai menyakiti hati rakyat. Ia menegaskan Polda Jawa Tengah di-backup Direktorat Pidana Umum Mabes Polri akan mengejar kelompok intoleran di Solo.

"Saya sudah menyampaikan ke seluruh Kapolres di Jawa Tengah khususnya di Solo tidak ada tempat untuk kelompok intoleran," papar dia.

Selain memberikan atensi pada kasus kelompok intoleran di Pasar Kliwon, ia juga fokus pada percepatan penanganan COVID-19. Penanganan pada pelaksanaan Pilkada 2020 juga menjadi perhatian Polda Jawa Tengah selanjutnya

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dalam penanganan COVID-19 di Jawa Tengah. Berikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat. Kalau punya masker berlebih, ya dibagi ke masyarakat,” imbuhnya.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menambahkan pihaknya telah menangkap satu pelaku baru inisial S dalam kasus kelompok intoleran yang membubarkan paksa acara midodareni. Total, sudah ada 10 orang diamankan dan 6 orang menjadi tersangka.

"Satu tersangka baru ini berinisial S. Kami amankan ditempat persembunyiannya ditangkap Kabupaten Pacitan, Jawa Timur," kata Ade.

Baca Juga

TNI/Polri Lakukan Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan di Lingkungan Internal

Semua pelaku, kata dia, ditahan di Mapolresta Surakarta untuk selanjutnya dilakukan penyidikan lebih lanjut. Sedangkan bagi penyerang lainnya yang masih dalam pengejaran diminta segera menyerahkan diri. (Ismail/Jawa Tengah)

#Kapolda Jateng #Polda Jawa Tengah
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan