MerahPutih.com - Banjir rob menerjang kawasan pesisir Kota Semarang dan kabupaten lain di kawasan pantai utara Jawa Tengah. BMKG menyebut penyebab banjir rob ini karena fenomena alam puncak pasang tertinggi.
Polres Demak, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya melakukan evakuasi warga ketika ketinggian banjir rob di kabupaten itu kembali meningkat.
Baca Juga:
Kementerian PUPR Lakukan Tanggap Darurat Banjir Rob Pantura Jawa
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengungkapkan, jajarannya turun langsung ke lapangan mengecek kondisi banjir rob di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak.
Bahkan, petugas gabungan, mulai dari TNI, Polri, BPBD dan PMI, juga sudah disiapkan dalam penanganan banjir rob di Kabupaten Demak.
"Untuk memenuhi kebutuhan warga juga sudah disiapkan, mulai dari logistik dan obat-obatan," ujarnya.
Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto mengingatkan perlunya program mitigasi jangka panjang untuk mengantisipasi banjir di wilayah pesisir.
"Untuk mencegah air pasang masuk ke daratan, infrastruktur merupakan pendekatan yang paling mungkin dilakukan," katanya dikutip Antara.

Peningkatan pasang air laut merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihindari kejadiannya, namun meningkatnya banjir dari daratan merupakan kejadian yang dapat dikurangi probabilitasnya atau diturunkan besaran banjirnya.
"Upaya mitigasi seharusnya ditujukan untuk mencegah atau mengurangi air pasang yang masuk ke daratan atau permukiman dan mengurangi debit banjir," katanya.
Pembuatan tanggul di sepanjang muara sungai dan di tepi pantai perlu dilakukan pada lokasi-lokasi rawan banjir rob.
"Selain mencegah air pasang naik ke daratan, tanggul juga dapat mencegah luapan banjir masuk ke bantaran sungai. Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah menanam bakau di tepi pantai untuk memperlambat masuknya air pasang ke daratan," katanya. (*)
Baca Juga:
Cara Pemprov DKI Antisipasi Banjir Rob di Tegal Alur