Tak Ternilai, Mahkota Kerajaan Ratu Elizabeth

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 16 September 2022
Tak Ternilai, Mahkota Kerajaan Ratu Elizabeth
Imperial State Crown diletakkan di atas peti mati Ratu Elizabeth. (foto: Instagram @theroyalfamily)

DI atas peti Ratu Elizabeth II yang disemayamkan di Westminster Hall, diletakkan sebuah mahkota berkilauan. Itulah Imperial State Crown. Mahkota itu merupakan item yang paling kerap ditampilkan di publik, dari puluhan ribu perhiasan milik kerajaan.

Mahkota itu, seperti disebut BBC, menampilkan kilauan hampir 3.000 batu berharga. Di dalamnya terpasang 2.868 berlian, 273 mutiara, 17 batu safir, 11 emerald, dan 5 rubi.

BACA JUGA:

Mengintip Koleksi Perhiasan dan Aksesori Ratu Elizabeth II

“Karena kilaunya nan terang saat terkena cahaya, terkadang amat sulit untuk benar-benar melihatnya. Mahkota itu secara harfiah menyilaukan, penuh kekuatan secara visual,” kata sejarawan dan penulis The Crown Jewels Anna Keay.

mahkota kerajaan
Imperial State Crown memiliki berat mencapai 1,06 kilogram. (foto: Instagram @theroyalfamily)

Dalam catatan sejarah, menurut Keay, mahkota pada masa Abad Pertengahan, dipandang sebagai tanda kekayaan dan status. “Itu melambangkan kekuasaan dan kedaulatan,” ujarnya.

Mahkota dengan beludru ungu itu dibuat pada 1937 untuk penobatan ayah sang Ratu, Raja George VI. Imperial State Crown dirancang untuk lebih ringan daripada mahkota terdahulu, yang dibuat pada masa Ratu Victoria. Meski demikian, Imperial State Crown tetap saja punya bobot yang cukup berat untuk sebuah mahkota, yakni 1,06 kilogram.

BACA JUGA:

Ratu Elizabeth II Disemayamkan di Westminster Hall Selama Empat Hari

“Kamu tak bisa menunduk untuk membaca pidato, tapi kamu harus mengangkatnya. Karena, jika menunduk, lehermu mungkin akan patah,” canda sang Ratu pada 2008 tentang betapa beratnya mengenakan mahkota itu.

Selama berkuasa, Ratu Elizabeth II mengenakan Imperial State Crown setiap tahun saat pembukaan parlemen. Di saat itu, ia akan duduk di singgasana emas, membacakan rencana legislatif selama setahun mendatang.

Pada 2019, saat sang Ratu mencapai usia 90-an, mahkota yang lebih ringan mulai digunakan. Namun, pada 2021, kali terakhir Ratu hadir di acara pembukaan parlemen, ia tak mengenakan mahkota.

Batu-batu berharga yang terpasang di Imperial State Crown meliputi berlian Cullinan II seberat 317 karat. Berlian yang dikenal dengan nama Second Star of Africa itu diambil dari berlian terbesar yang pernah ditemukan. Batu berharga itu diberikan kepada Edward VII saat ulang tahunnya yang ke-66.

Selain itu, batu permata tertua di koleksi kerajaan juga dipasang di mahkota megah ini. Sebuah batu safir yang disebut pernah dikenakan Raja Inggri pada abad 11, St Edward the Confessor. Batu berharga itu kini diletakkan di bagian tengah salib yang memuncaki mahkota.

Sang Ratu kabarnya amat menyukai batu permata merah besar di mahkota ini. Batu permata itu dikenal sebagao Black Prince’s Ruby. Saat peristiwa Battle of Agincourt, Henry V dipercaya memakai rubi ini.

Dengan sedemikian berlian dan pertama yang menghiasi, nyaris mustahil untuk menghitung harga Imperial State Crown. Ahli kerajaan, Alastair Bruce, mengatakan kepada BBC bahwa koleksi yang satu ini jauh melampaui nilai uang. “Menyebutnya tak ternilai amat masuk akal. Kamu bisa menambahkan angka nol sebanyak mungkin, itu saja mungkin belum cukup,” ujarnya.

ratu elizabeth II
Berisi 3.000 batu berharga.(foto: Instagram @theroyalfamily)

Saat tak dikenakan sang Ratu, Imperial State Crown dipajang untuk publik di Jewel House di Tower of London. Tempat itu merupakan rumah penyimpanan untuk mahkota kerajaan selama lebih dari 600 tahun.

Raja Charles III, mengikuti tradisi, akan mengenakan mahkota St Edward saat penobatannya. Namun, ia akan mengenakan Imperial State Crown saat meninggalkan Westminster Abbey di akhir acara. Selain itu, ia akan mengikuti jejak sang ibu, mengenakan mahkota nan megah ini tiap kali acara pembukaan parlemen.(dwi)

BACA JUGA:

Menilik Peti Mati Ratu Elizabeth II

#Kerajaan Inggris #Ratu Elizabeth
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan