GERAI makanan saji cepat McDonald's, Burger King, KFC, juga perusahaan minuman ringan Pepsi dan Coca-Cola masih beroperasi di Rusia. Meskipun perusahaan yang ada di barat berbondong-bondong menghentikan operasionalnya di Rusia dan yang berhubungan dengan negara beruang merah itu.
Anggota Parlemen UK, Chris Bryant, menuduh perusahaan-perusahaan itu kehilangan moral. Seperti kta tahu perusahaan teknologi besar seperti Apple menghentikan layanannya di Rusia.
Baca Juga:
Atlet Rusia Dilarang Tampil di Ajang Internasional, kecuali Paralimpiade

Perusahaan multi nasional itu harus berhadapan dengan pemerintahan dimana kantor pusat mereka berada. Dilansir dari Mirror pada Senin kemarin (07/03), mereka dikecam karena masih membuka gerai-gerainya.
Seruan untuk boikot dari sisi ekonomi dilakukan dalam upaya untuk mengisolasi negerinya Vladimir Putin. Tujuannya adalah untuk menghentikan gerak lagu militer Rusia dan melakukan kesepakatan gencatan senjata. Chris Bryant mengatakan bahwa mengerikan perusahaan-perusahaan itu tidak akan melakukan tindakan untuk membela kemanusiaan. Beberapa perusahaan multinasional ini telah kehilangan hati nurani.
Kemudian pimpinan Lib Dem, Ed Davey, menambahkan bahwa terlalu banyak perusahaan barat yang berpikir kalau bisnis yang menguntungkan harus dihentikan opersionalnya. Meskipun invasi ke Ukraina dilakukan oleh Putin.
Baca Juga:
Industri Mode Dunia Dituntut Tunjukkan Dukungan untuk Ukraina di Paris Fashion Week

Apple, Visa dan Netflix dengan lantangnya menarik diri dari Rusia. Untuk menghentikan laju gerakan invasi Rusia ke Ukraina. Para tokoh internasional mendukung gagasan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan seperti Pepsi, McDonald’s dan Coca Cola, jika mereka berani mundur dari Rusia. Yum Brands yang memiliki lisensi dari beberapa brand internasional itu diminta untuk merespon permintaan itu, sayang perusahaan itu hanya diam saja.
Di Twitter, seorang pengguna meluapkan kekesalannya pada McDonald dengan mengatakan “Anda terus membayar pajak kepada Rusia, yang memulai invasi.”
Dana Pensiun Negara bagian New York, salah satu pemegang saham di McDonald dan PepsiCo, mendesak perusahaan besar tersebut dan lainnya untuk mempertimbangkan penghentian operasi mereka. (jul)
Baca Juga:
TikTok Hentikan Layanan Konten Terbaru dan Live Streaming di Rusia