Tak Libatkan Menhan, Raker Komisi I DPR dengan Panglima TNI Disorot Panglima TNI Laksamana Yudo Margono usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (2/2). ANTARA/Melalusa Susthira K.

MerahPutih.com - Rapat kerja Komisi 1 DPR RI dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan agenda membahas kondisi Papua dan Alusista TNI disorot. Sebab, raker kali ini tidak melibatkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

"Raker yang dilakukan Komisi 1 dengan Panglima TNI patut dipertanyakan karena tidak melibatkan Menteri Pertahanan yang memang sudah menjadi kewenangannya sebagai mitra kerja," ujar Ketua Ikatan Rakyat Aktifis Reformasi (IKRAR), Yaser Hatim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/2).

Baca Juga

Panglima TNI Kerahkan Intelijen Pantau Netralitas Prajurit di Pemilu 2024

Yaser mengatakan dalam hal ini hubungan kelembagaan dan ketatanegaraan Republik Indonesia untuk menyampaikan informasi.

"Serta perencanaan yang berkaitan dengan pertahanan negara dan TNI dari sisi kebijakan strategis dan perencanaan anggaran serta administrasi," katanya.

Menurut Yaser, terlebih aroma tendensius yang mendiskreditkan KASAD karena berhalangan hadir dilontarkan Ketua Komisi 1 Meutya Hafid dan Dave Laksono dari Fraksi Golkar yang seolah-olah menjadi atasan TNI.

"Mereka memposisikan KASAD sebagai anak buahnya dengan mengekspresikan sikap marah dan protes kepada Panglima TNI karena KASAD berhalangan hadir," tutur Yaser.

Selain itu, kata Yaser, Akuntabilitas Politik dan Akuntabilitas Operasional DPR RI, Presiden, Menhan dan Panglima TNI, sudah sangat jelas posisi dan kedudukan Panglima TNI di bawah presiden dan dalam hal kebijakan strategis serta administrasi pemenuhan kebutuhan TNI panglima TNI berkordinasi dengan Kementerian Pertahanan.

"Hubungan DPR terhadap TNI tidak secara langsung vertikal atasan-bawahan atau horizontal eksekutif-legislatif, namun harus melalui presiden sebagai panglima tertinggi atau melalui Kemenhan sebagai mitra kerja," jelas Yaser.

Menurut Yaser, selain meminta pertanggungjawaban kinerja Kemenhan secara keseluruhan atau berdasarkan permintaan (akuntabilitas politik).

"Pengawasan anggaran atau akuntabilitas operasi dilakukan oleh lembaga negara yang memiliki kewenangan dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan yang secara periodik melakukan pemeriksaan penggunaan APBN," ungkapnya.

Diakui Yaser, pihaknya menolak Politisasi TNI oleh Komisi I DPR RI dalam bentuk rapat kerja langsung dengan Panglima TNI.

Baca Juga

Puan Minta Laksamana Yudo Lanjutkan Program Panglima TNI Terdahulu

Praktik nyata dalam politisasi TNI sudah sangat terasa karena ambiguitas pemaknaan kata "persetujuan oleh DPR" dalam pasal 13 ayat (1) dan (2) UU no.34 tentang TNI yang menyatakan pengangkatan dan pemberhentian panglima harus mendapatkan persetujuan DPR.

"Dari sinilah posisi Panglima TNI menjadi jabatan politis karena harus melalui fit & properties serta mekanisme lainnya di Komisi 1 DPR RI. Sehingga saat ini seolah-olah Komisi I DPR RI sebagai atasan Panglima TNI dan melemahkan posisi Panglima TNI di hadapan Komisi I DPR RI," ucap Yaser.

Yaser menambahkan, Menhan seharusnya mengirimkan nota keberatan atas raker yang dilakukan Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI serta jajarannya, dan sudah sepatutnya Presiden sebagai panglima tertinggi menegur Panglima TNI yang menyimpang dari regulasi dan keliru dalam memahami hubungan sistem ketatanegaraan RI.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Jakarta Raya Badan Eksekutif Mahasiswa-Indonesia Fajar Habibi mengatakan Komisi I DPR RI overlapping, Panglima TNI overacting. Rapat Kerja Komisi 1 yang langsung melibatkan Panglima TNI beserta jajarannya merupakan salah kaprah dan menyimpang dari UU 34 tahun 2004.

"Seharusnya Komisi I DPR RI mengundang Menteri Pertahanan sebagai mitra kerja dan otoritas sipil yang menjembatani TNI dalam hal kebijakan strategis dan pemenuhan kebutuhan anggaran," kata Fajar.

Menurut Fajar, kondisi ini yang perlu diluruskan dan seharusnya sudah dipahami komisi I DPR yang tidak bisa serta Merta meminta Panglima TNI untuk memenuhi undangannya apalagi sampai ada protes karena salah satu Kepala Staf berhalangan hadir.

"Disamping itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga sudah keliru membawa jajarannya kehadapan Komisi 1 DPR RI tanpa berkordinasi dengan Kemenhan sebagai otoritas sipil yang bertanggung jawab terhadap akuntabilitas politik dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia," ucap Fajar.

Dikatakan Fajar, pihaknya menilai Komisi I DPR RI bukan atasan Panglima TNI, Sudah sangat jelas dalam legal formal UU No.34 tahun 2004 kedudukan TNI/Panglima dibawah Presiden sebagai panglima tertinggi (a supremme commander) dan dibantu Menhan secara administratif dalam pemenuhan kebutuhan TNI dan akuntabilitas politiknya.

"Sehingga apa yang dilakukan Komisi 1 DPR RI dan Panglima TNI sekonyong-konyong melakukan pertemuan/rapat merupakan bentuk pembangkangan terhadap regulasi dan presiden/menhan sebagai atasan Panglima TNI," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Panglima TNI Yudo Margono Akui Tanggung Jawabnya Kini Bertambah

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
KPK Bandingkan Eks KSAU dengan Wapres Boediono
Indonesia
KPK Bandingkan Eks KSAU dengan Wapres Boediono

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan ketidakhadiran mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Agus Supriatna dalam persidangan.

Angka Kesembuhan Harian Lampaui Penambahan Pasien Baru COVID-19
Indonesia
Angka Kesembuhan Harian Lampaui Penambahan Pasien Baru COVID-19

Penambahan kasus harian COVID-19 terus terjadi. Konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 7.110 kasus pada Kamis (24/11).

Hari Ini Polisi Lakukan Autopsi Ulang Brigadir J
Indonesia
Hari Ini Polisi Lakukan Autopsi Ulang Brigadir J

Untuk beberapa bagian dari organ tubuh almarhum yang dicurigai akibat penganiayaan akan diperiksa dan dibawa ke Jakarta.

Polri Diminta Uji Coba Rekayasa Arus Mudik Terutama pada Titik Rawan
Indonesia
Polri Diminta Uji Coba Rekayasa Arus Mudik Terutama pada Titik Rawan

emerintah telah memberikan lampu hijau bagi segenap masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas mudik pada momen lebaran tahun ini, setelah dua tahun dilarang gegara pandemi Covid-19. Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta aparat kepolisian menggelar uji coba rekayasa arus mudik Lebaran 2022 pada sejumlah titik rawan kemacetan.

Hari ke-13, Tim SAR Temukan 3 Jenazah yang Tertimbun Longsor di Cianjur
Indonesia
Hari ke-13, Tim SAR Temukan 3 Jenazah yang Tertimbun Longsor di Cianjur

Tim Search And Rescue (SAR) gabungan dalam operasi pencarian hari ketiga belas menemukan tiga jenazah yang tertimbun longsoran tanah di Cijedil dan Warung Sate Shinta Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu.

Kepemimpinan yang Kuat, Menteri Hadi Tjahjanto Dinilai Mampu Berantas Mafia Tanah
Indonesia
Kepemimpinan yang Kuat, Menteri Hadi Tjahjanto Dinilai Mampu Berantas Mafia Tanah

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mendukung langkah Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto, memberantas mafia tanah yang dinilai menyengsarakan masyarakat dan merugikan investor.

Jokowi Diminta Pilih ASN Internal Pimpin Imigrasi
Indonesia
Jokowi Diminta Pilih ASN Internal Pimpin Imigrasi

Menurut Indra, banyak ASN yang selama ini menapak karir di bidang keimigrasian memiliki kapasitas leadership dan profesionalisme untuk memimpin Imigrasi.

Kepala Pajak Jaktim Wahono Saputro Bungkam Saat Tiba di Gedung KPK
Indonesia
Kepala Pajak Jaktim Wahono Saputro Bungkam Saat Tiba di Gedung KPK

Mengenakan batik bercorak cokelat Wahono tiba di markas KPK sekira pukul 08:46 WIB. Di datang seorang diri dengan membawa tas jinjing berbahan kain berwarna hijau.

Jokowi Minta Kemegahan Pura Besakih Diiringi dengan Pengelolaan Profesional
Indonesia
Jokowi Minta Kemegahan Pura Besakih Diiringi dengan Pengelolaan Profesional

Jokowi menghadiri dan meresmikan penataan kawasan suci Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (13/3).

Potensi Hujan Deras di Sebagian WIlayah Indonesia
Indonesia
Potensi Hujan Deras di Sebagian WIlayah Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada Jumat.