Tak Ada Lawan Gibran Gegara Partai Gagal Lakukan Kaderisasi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 29 Juli 2020
Tak Ada Lawan Gibran Gegara Partai Gagal Lakukan Kaderisasi
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka blusukan di Pasar Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/12). (Foto: MP/Ismail)

MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyoroti belum ada lawannya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo.

Menurut Ujang, munculnya calon tunggal melawan kotak kosong mengindikasikan gagalnya kaderisasi di tubuh partai politik.

Baca Juga:

Gibran 'Terdampak' Purnomo Positif COVID-19 Setelah Ketemu Jokowi

"Ini gagal dilahirkan oleh parpol," tuturnya saat kepada wartawan, Rabu (29/7).

Ujang mengatakan, jika memang kaderisasi di parpol berjalan dengan baik, maka setiap partai akan mengeluarkan kader terbaiknya untuk menjadi calon kepala daerah.

"Sehingga masyarakat banyak diberi pilihan calon kepala daerah yang sudah disiapkan oleh partai," jelasnya.

Di sisi lain, ia menganggap calon tunggal bisa muncul juga karena kuatnya oligarki dan dinasti politik. Partai-partai diborong semuanya untuk mendukung calon tunggal tersebut.

Ahli politik asal Universitas Al Azhar ini melihat, munculnya Gibran bisa saja menjadi "ikon" calon tunggal di Pilkada Serentak 2020.

"Karena sebagai anak RI-1, dia ingin menang mudah dan ingin tak ada lawan. Jika ada lawan pun, paling juga lawan sebagai boneka," pungkasnya.

Gibran Rakabuming Raka. (Foto: MP/Ismail)
Gibran Rakabuming Raka. (Foto: MP/Ismail)

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun sempat membicarakan regenerasi politik di Solo. Ini berkaitan Gibran Rakabuming Raka yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo.

Refly menyebut majunya Gibran tidak sehat dalam demokrasi. Karena ada pengaruh jabatan sang ayah Joko Widodo sebagai Presiden RI serta proses pencalonan Gibran dari PDIP.

Menurut Refly Harun, yang paling tepat menggantikan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo adalah wakilnya, yakni Achmad Purnomo. Keduanya sama-sama berasal dari partai yang sama PDIP.

"Jadi dari Jokowi ke FX Rudy, lalu kemudian Jokowi lompat ke gubernur, lalu FX Rudy menggantikan lalu masuk Achmad Purnomo jadi wakil, dan kalau FX Rudy pensiun ya harusnya Achmad Purnomo (yang menggantikan, jadi regenerasinya baik dan mulus," kata Refly Harun di akun Youtube-nya.

Baca Juga:

Tolak Masuk Tim Pemenangan, Purnomo: Tanpa Bantuan Saya Gibran Pasti Menang

Refly Harun pun memberikan masukan yakni tetap mengusung Gibran, namun mulai dari bakal calon wakil wali kota, bukan langsung menjadi bakal calon wali kota.

Gibran akan berpasangan dengan Achmad Purnomo yang menjadi calon wali kotanya.

"Bagaimana untuk regenerasi? Mungkin Gibran dijadikan wakil. Kalau dijadikan wakil, barang kali orang gak bakal ribut karena dalam rangka regenerasi politik," jelasnya.

Sebab menurut Refly Harun, Gibran tidak memiliki pengalaman dalam dunia politik.

"Kalau ini kan enggak, tidak punya pengalaman dalam dunia politik, lalu kemudian menjadi wali kota. Bisa gak? ya bisa, tapikan alangkah baiknya kalau yang memerintah itu orang yang sudah siap, punya track record, punya kemampuan, punya wibawa," kata Refly. (Knu)

Baca Juga:

Ketika Gibran Dinilai Kurang Berpengalaman untuk Maju Pilwali Solo

#Gibran Rakabuming
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan