MerahPutih.com - Polisi belum menemukan bukti keterlibatan jaringan teroris di balik peristiwa penusukan terhadap penceramah Syekh Ali Jaber di Kota Bandar Lampung pada Minggu (13/9) kemarin.
“Ya sampai sejauh ini kita belum menemukan hal ke sana ya (jaringan teroris),” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad kepada wartawan, Senin (14/9).
Menurut Pandra, berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung, tersangka Alpin Adrian melakukan tindakan tersebut lantaran terbayang-bayang dengan wajah Syekh Ali Jaber.
Baca Juga:
Polisi Diminta tak Mudah Simpulkan Penyerang Syeikh Ali Jaber Alami Gangguan Jiwa
Kepada penyidik, pelaku mengaku sering melihat Syekh Ali Jaber di televisi.
“Pemeriksaan dari tersangka tadi malam, dalam pengakuannya, dia itu rasanya merasa sering melihat di televisi itu saja. Sehingga dia merasa terbayang-bayangi wujud atau fisik Syekh Ali Jaber, sehingga dia melakukan tindakan tersebut. Itu yang ada di alam pikiran dia,” ungkap Pandra.
“Makanya ini harus sesuai dong antara fakta yang terjadi maupun dari keterangan tersangka kan harus sesuai,” imbuhnya.

Sementara itu, Pandra menyampaikan bahwa pihaknya pun telah berencana melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan tersangka.
Pasalnya, berdasar keterangan orang tua tersangka, pemuda berusia 24 tahun itu mengalami gangguan kejiwaan sejak 2016 silam.
“Tetapi tersangka termasuk barang bukti yang ada sudah diamankan, bahkan tersangka masih ditahan sampai saat ini. Kita tetap akan memproses secara hukum dan tentunya proses secara hukum ini didasari juga dalam keadaan sehat jasmani dan rohani terhadap tersangka,” pungkasnya.
Baca Juga:
DPR Nilai Penusukan Syekh Ali Jaber Berpotensi Jadi Ajang Provokasi
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber ditusuk oleh orang tidak dikenal terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 17.20 saat melangsungkan program satu juta hafiz di Lampung di Masjid Falahuddin di Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandarlampung.
Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian lengan sebelah kanan akibat tusukan senjata tajam pelaku.
Dari keterangan orang tua, pelaku mengidap gangguan jiwa sejak 2016 lalu. Namun, saat ini polisi belum memastikan apakah pelaku benar mengidap gangguan jiwa atau tidak. (Knu)
Baca Juga:
PAN Minta Penusukan Syekh Ali Jaber Jangan Disimplifikasi Dilakukan Orang Gila