ADAKAH diet dalam daftar resolusimu di tahun ini? Jika iya, metode intermittent fasting bisa jadi pilihan. Intermittent fasting atau diet puasa, seperti disebutkan Hellosehat, adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, di antara waktu puasa tersebut, kamu masih dapat mengonsumsi minuman nol kalori.
Jika istilah ‘diet’ membuatmu berpikir untuk mengurangi makanan secara drastis atau bahkan tak makan sama sekali, lain halnya dengan metode ini. Metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan kamu. Jika kamu berniat ganti status dietmu ke metode intermittent fasting, beberapa variasi aturan untuk menjalankan intermittent fasting yang bisa dijalankan. Pada umumnya sih, metode ini hanya menentukan dalam seminggu, kapan saja waktu untuk berpuasa. Buat kamu yang ingin berdiet puasa, cobain 3 metode mudah berikut.
BACA JUGA:
1. Metode 16/8

Metode ini membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Misalnya nih, kamu boleh makan mulai pukul 13.00 sampai pukul 21.00. Setelah itu, kamu berpuasa hingga 16 jam mendatang.
2. Eat-Stop-Eat
Buat kamu yang kuat berpuasa, metode ini boleh dicoba. Dengan cara ini, kamu tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu.
Misalnya nih, kamu berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa.
Menghentikan makan selama 24 jam mungkin terdengar sangat sulit, tapi kamu bisa memulai metode ini secara bertahap. Tidak perlu memulai langsung 24 jam.
BACA JUGA:
3. Diet 5:2

Metode ini dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500-600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan. Metode ini dilakukan dalam dua hari per minggu, tapi tidak berurutan. Kamu masih dapat mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.
Ketiga metode itu bisa kamu pilih dengan menyesuaikan pada pola makan yang biasa kamu jalani. Dengan begitu, diet ini tidak terasa berat dijalani.(dwi)
BACA JUGA:
Bukan Harta dan Tahta, Gen Z Kini Inginkan Peningkatan Kesehatan