PADA tahun 2022 kamu mungkin kesulitan dalam mengatur keuangan. Terlebih di masa pandemi ini beberapa orang mengalami penurunan pendapatan. Nah di tahun 2023 ini, tidak ada salahnya memasukkan sehat finansial sebagai resolusi dan harapan agar hidup lebih bermakna.
Mengutip laman ANTARA, menurut hasil penelitian dari University of Scranton yang dilansir oleh Statistic Brain, mengungkapkan bahwa sebanyak 23 persen orang mundur dari resolusi seminggu setelah tahun baru. Hanya berkisar antara delapan persen hingga 19 persen orang yang bisa bertahan dan tekun mewujudkan resolusi tahun baru dalam jangka panjang.
Baca juga:
Kesalahan Finansial Generasi Milenial, Kamu Pernah yang Mana?

Hal ini karena resolusi tahun baru yang dicanangkan kerap kali terlalu banyak dan ambisius. Tidak masalah jika kamu hanya punya sekitar tiga atau empat resolusi saja, asalkan bisa dijalani dengan efektif.
Secara khusus, resolusi finansial menuju cita-cita untuk mandiri dan sejahtera secara finansial tentu menjadi tujuan semua orang. Di era digital yang serba instan seperti ini, salah satu taktik agar bisa mulai secara perlahan mengontrol pengeluaran adalah mengkotak-kotakan pos keuangan untuk pengelolaan yang lebih efektif.
Langkah pertama untuk mencapai kesehatan finansial di 2023 adalah siapkan strategi untuk melunasi hutang dan cicilan. Sebenarnya tidak ada masalah, hanya sering kali dua faktor tersebut jadi penghalang dalam mencapai kesehatan finansial. Tajamkan fokus untuk mengatur strategi yang lebih bijak dalam melunasi hutang dan cicilan. Kemudian, buatlah dua rekening yang berbeda agar tidak kalap.
Baca juga:

Tidak ada kata terlambat untuk mencapai kesehatan finansial yang ideal. Beberapa faktor kondisi finansial yang sehat adalah bebas dari hutang dan cicilan, dana darurat berkecukupan, dan perencanaan dana pensiun makmur. Cita-cita tersebut tidak hanya dicapai dengan menabung saja, tapi juga memperhatikan pos-pos pengeluaran kecil, seperti biaya administratif perbankan.
Satu hal yang perlu diingat adalah menabung harus dilakukan dengan menyenangkan, jangan dijadikan beban. Ketika perjalanan menunju finansial sehat dijalankan dengan merana, maka akan ada kecenderungan untuk revenge shopping dengan berbelanja lebih boros lagi. (and)
Baca juga:
Riset OCBC NISP dan NielsenIQ Menunjukkan Kondisi Finansial Generasi Muda yang Riskan