PESAWAT menjadi salah satu andalan seseorang untuk transportasi jarak jauh. Nah, menyambut periode peak season 2022, Batik Air memperkenalkan Airbus 320-200 PK-BKF melengkapi kekuatan 52 armada yang saat ini dioperasikan Batik Air yakni Airbus 320-200 NEO 1 unit, Airbus 320-200 CEO Sharklets 29 unit, Airbus 320-200 CEO IAE V2500 Turbofans 1 unit dan Boeing 737-800NG 21 unit.
Namun, bukan hanya penambahan armada saja, guna memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, Batik Air juga melakukan pengecekan seluruh pesawat yang terdiri dari komponen pesawat dan dokumen. Berdasarkan rilis yang diterima merahputih.com, Kamis (28/4) ada empat tahap perawatan dan pengaturan pesawat. Apa saja itu?
Baca juga:
1. Pengecekan menyeluruh

Seluruh armada Batik Air telah selesai menjalani pengecekan komponen pesawat dan dokumen untuk mempersiapkan kebutuhan pasar penerbangan. Perawatan ini sesuai dengan program perawatan (approved maintenance program) secara berjadwal (schedule maintenance) dan tidak berjadwal (unscheduled maintenance).
2. Siklis udara

Terdapat pengecekan sistem sirkulasi udara pada kabin, termasuk HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yang digunakan sebagai alat penyaring sirkulasi udara di dalam pesawat. Saat melakukan pengecekan, petugas diberikan pengetahuan keselamatan dan telah melakukan tes kesehatan.
Baca juga:
3. Sterilisasi dan kebersihan pesawat

Batik Air menyediaan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku. Area detail mencakup ruang kokpit, toilet (lavatory), dapur (galley), kompartemen bagasi, meja lipat pada kursi, sandaran kursi, penutup kursi bagian kepala (head cover), penutup jendela dan dinding kabin, karpet dan ruang kargo di bagian bawah kabin pesawat.
4. Rotasi pesawat

Terdapat rotasi atau pergerakan pesawat berdasarkan frekuensi terbang, jam operasional dan dinamika pasar. Batik Air juga menyiapkan pesawat cadangan yang dikelola oleh sembilan badara utama (hub) yakni Soekarno-Hatta, Juanda, kualanamu, Hang Nadim, I Gusti Ngurah Rai, SAMS Sepinggan, Sultan Hasanuddin, Sentani dan Dominie Eduard Osok. (Yni)
Baca juga: