Syukur kepada Tuhan Inti Ritual Thethek Melek Desa Sukoharjo
MerahPutih Budaya - Dalam proses Ritual Thethek Melek Desa Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur, tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekira 20 menit dari mulai berjalan beriringan hingga prosesi pembacaan doa. Setelah pembacaan doa, maka selesai juga ritualnya.
Dalam proses pembacaan doa, pada intinya masyarakat Desa Sukoharjo mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga warga Desa Sukoharjo berhasil panen melimpah, makmur, dan terhindar dari marabahaya.
(Warga membawa makanan khas Pacitan dalam Ritual Thethek Melek. Foto MerahPutih/Latifah Mutiara Sari)
Rasa syukur itu diiringi dengan makan-makanan khas Pacitan bersama-sama, dan berbagi keberkahan dengan berebut sayuran yang dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai tumpeng berukuran besar. Dari situ, warga Desa Sukoharjo menjunjung tinggi rasa kebersamaan. Kemeriahan ditunjang Paguyupan Seni Song Meri yang merangkai acara ini demi melestarikan budaya hingga saat ini.
(Warga berebut tumpeng hasil bumi dalam Ritual Thethek Melek. Foto MerahPutih/Latifah Mutiara Sari)
Menurut Aminudin, selaku Ketua Penyelenggara Ritual Thethek Melek dan juga salah seorang anggota dari Song Meri bahwa Ritual Thethek Melek sebagai rasa syukur kepada Tuhan.
“Ritual ini akan selalu diadakan setiap tahunnya guna sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah panen padi yang melimpah dan untuk dapat melestarikan budaya yang memang sudah ada sejak dahulu,” ujarnya ketika berbincang dengan merahputih.com, Sabtu (26/3). (Sar)
BACA JUGA: