Swedia dan Finlandia Merapat ke NATO, Rusia Ancam Kerahkan Senjata Nuklir

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 15 April 2022
Swedia dan Finlandia Merapat ke NATO, Rusia Ancam Kerahkan Senjata Nuklir
Arsip - Dmitry Medvedev di Moskow, Rusia, 25 Januari 2022. (Sputnik/Yulia Zyryanova/Pool via Reuters/as)

MerahPutih.com - Orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO terkait Swedia dan Finlandia jika bergabung dengan aliansi militer itu.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.

Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, kata Perdana Menteri Sanna Marin, Rabu (13/4).

Baca Juga:

Pelaku Teror Penembakan Subway New York Ditangkap Setelah 30 Jam Buron

Dikutip Antara, Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir", di mana Rusia memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang menjabat presiden dari 2008-2012.

"Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," kata Medvedev.

"Jika kami dipaksa, baiklah.... catat, bukan kami yang memulai ini," tambahnya.

Baca Juga:

Mulai Mei Mendatang, Perusahaan Global Kurangi Pembelian Minyak Rusia

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah membuat ribuan orang tewas, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim Putin tentang genosida adalah omong kosong. (*)

Baca Juga:

Puluhan Orang Terluka, NYPD Buru Pelaku Serangan Teror Stasiun Subway di Brooklyn

#Rusia #Ukraina #Konflik Ukraina #Senjata Nuklir
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan