SUTRADARA film Ben & Jody Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan, bahwa film itu merupakan film impian mendiang Glenn Fredly.
Mengenai hal tersebut, Angga bercerita, bahwa Glenn ingin membuat film laga, tapi harus ada isu dan pesan yang diangkat di dalamnya.
Baca Juga:
Cerita Yayan Ruhian Pertama Kalinya Mendapat Banyak Adegan Drama
Setelah menyelesaikan film Filosofi Kopi 2, Angga, Glenn, Rio Dewanto serta Chicco Jerikho sepakat, bahwa untuk membuat Ben & Jody yang bergenre aksi komedi. Tapi, sayangnya di tengah perjalanan pelantun hit Akhir Cerita Cinta berpulang.
"Di awal kita mau ngelanjutin proyek ini bikin filmnya jadi action dan komedi. Tapi saat menulis ini Bung (sapaan Glenn Fredly) meninggal," tutur Angga saat peluncuran trailer dan poster film Ben & Jody di Epicentrum XXI, Jakarta, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Perihal proses kreatif dalam film, pun berubah 180 derajat sejak kepergian Glenn. Film yang awalnya bergenre komedi, berganti dengan film yang membawa pesan serius, yakni perihal masalah alih fungsi lahan.
"Kami yang tadinya ingin membuat lucu-lucuan, kemudian peristiwa kehilangan Bung membuat kami mengubah semua dimensi yang ada di dalam film," jelas Angga.
Bersama dengan tim Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko kemudian berpikir tentang isu apa yang menjadi perhatian dari Glenn Fredly.
Hingga akhirnya isu tentang masyarakat adat, lingkungan hidup serta alih fungsi lahan warga menjadi area perusahaan, menjadi topik utama yang dimasukkan ke dalam film Ben & Jody.
Baca Juga:
Peserta Festival Film Sundance Diwajibkan Vaksin Booster, Ini Alasannya
Angga menjelaskan, bahwa film tersebut merupakan salah satu upayanya beserta tim, untuk mewujudkan keinginan dari Glenn Fredly. Film itu digarap dengan memberikan banyak sekali pengaruh yang sangat Glenn Fredly.
"Hal-hal itu kemudian menjadi memori-memori di kepala kami. Kemudian kami translate jadi cerita di Ben & Jody ini sebagai bentuk perayaan terhadap hidupnya," ujar Angga.
Film Ben & Jody diperankan oleh sederet aktor ternama, seperti Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Yayan Ruhian. Film ini memiliki kisah yang sangat berbeda dari dua film sebelumnya. Tapi masih dalam lingkup Filosofi Kopi. Film yang mengusung genre aksi akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 27 Januari 2022. (Ryn)
Baca Juga:
Mengintip Alasan Ernest Prakasa Membuat Film Bergenre Thriller
