Susi Minta Indonesia Lupakan Persahabatan dengan Tiongkok

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 06 Januari 2020
Susi Minta Indonesia Lupakan Persahabatan dengan Tiongkok
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Dokumentasi KKP)

MerahPutih.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemerintah jangan sampai terbawa hubungan persahabatan antara Tiongkok dengan Indonesia soal sengketa laut Natuna yang saat ini tengah memanas.

Bahkan, Susi menegaskan persahabatan antarnegara jangan sampai membuat masing-masing negara jadi kebal hukum.

"Persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing," kata Susi dalam akun Twitter resminya yang dikutip, Senin (6/11).

Baca Juga

Negara Dituntut Berani Usir Kapal Tiongkok, Pengamat: Kalau Diam Laut Lain Bakal Diambil

Lebih lanjut Susi menegaskan Tiongkok tak boleh melindungi pelaku kejahatan yang beraksi di negara lain.

"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," kicau Susi.

Mantan Menteri Susi Pudjiastuti. (MP/Yohanes Abimanyu)
Mantan Menteri Susi Pudjiastuti. (MP/Yohanes Abimanyu)

Susi menilai menjaga hubungan baik antarnegara bukan berarti harus mengalah. Menjaga hubungan baik tercipta dengan saling menghormati.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkapkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menjaga kedaulatan negara di Perairan Natuna.

Hal itu menyusul Kapal Coast Guard China memasuki teritori laut Indonesia tanpa izin di wilayah perairan Natuna. Dengan kejadian itu, hubungan Indonesia dan China saat ini sedikit memanas.

"Kami akan ikut koordinasi karena ini menyangkut seluruh kementerian, KKP akan menjaga, melaksanakan tugas," kata Edhy.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, menunjukkan pergerakan kapal nelayan asing melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skuadron Udara 5, di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, menunjukkan pergerakan kapal nelayan asing melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skuadron Udara 5, di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Edhy menceritakan bahwa KKP sendiri sudah mendapat instrukasi dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) dalam menjaga Perairan Natuna. Hasilnya, KKP sendiri sudah berhasil menangkap tiga kapal Vietnam.

"Yang jelas pengawasan terus dengan kemampuan yang kita lakukan, dengan mandat yang kita dapat jadi jalan terus, dan tanggal 30 kemarin ketika disampaikan kita sudah menangkap 3 Kapal sekarang sudah ada di Pontianak," ujar dia.

Baca Juga

DPR Desak Pemerintah Bawa Masalah Tiongkok di Natuna ke PBB

Dia pun meminta kepada seluruh pihak agar tidak mudah terpancing dengan permasalahan yang ada di Perairan Natuna. Dia mengaku pemerintah sudah memiliki jurus mengatasi masalah tersebut.

"Jangan bicara detil dulu, ini hubungannya dengan keamanan dan kedaulatan negara yang penting tetap cool tidak terpancing. yang penting kita semua kompak diseluruh KL (kementerian/lembaga)," ungkapnya. (Knu)

#Susi Pudjiastuti #Perairan Natuna
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan