Relasi

Susah Move On Penyebab Putus-Sambung

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 02 September 2018
Susah Move On Penyebab Putus-Sambung
Susah move on bikin hubungan putus-sambung. (foto: pixabay/tumini)

'PUTUS nyambung, putus nyambung, putus nyambung.... Sekarang putus besoknya menyesal.' Demikian penggalan lagu milik Bukan Bintang Biasa yang berjudul Putus Nyambung. Lagu tersebut cukup populer pada 2007. Meski lagu tersebut hits 11 tahun yang lalu, fenomena putus nyambung masih terjadi hingga saat ini. Tak hanya remaja, orang dewasa pun pernah terjebak dalam hubungan putus nyambung. Sebanyak 60% orang dewasa pernah putus nyambung.

Perasaan ingin menyerah, tapi masih cinta membuat beberapa orang terjebak dalam hubungan yang melelahkan. Rupanya putus nyambung dalam hubungan asmara tak hanya melelahkan secara emosi, tetapi juga memengaruhi kesehatan seseorang.

Menurut sejumlah ilmuwan, pola hubungan berpisah dan kembali bersama atau disebut dengan putus nyambung berpengaruh terhadap peningkatan gejala depresi dan kecemasan. Pola transisi tersebut dapat menimbulkan stres dan dapat menciptakan masalah yang lebih besar untuk jangka panjang.

Seorang ahli ilmu keluarga mengatakan orang-orang yang menemukan dirinya berada dalam situasi tersebut harus mengevaluasi dirinya. Mereka harus menemukan alasan di balik hubungan putus secara reguler tersebut. Selanjutnya mereka bisa memutuskan akankah mereka bersama untuk selamanya atau berpisah untuk selamanya.

Ada saatnya memutuskan akan tetap bersama ataukah berpisah. (foto: pixabay/ryanmcguire)

Kale Monk, asisten profesor pengembangan manusia dan ilmu keluarga di Missouri University, menyebutkan hubungan putus nyambung diasosiasikan dengan tingginya kekerasan dalam hubungan, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen.

Kendati demikian, menurutnya, hubungan putus nyambung tak selalu bermakna buruk. "Pada beberapa pasangan, hubungan putus nyambung membuat mereka sadar bahwa hubungannya sangat penting dan mereka pun mulai berkomitmen," jelasnya.

Di sisi lain, ia melihat pasangan yang rutin putus nyambung dapat mengalami dampak negatif, seperti depresi.

Monk memberi beberapa saran untuk mereka yang berniat kembali menjalin hubungan dengan kekasih. Salah satunya ialah pasangan harus meyakini hubungannya dilandasi dedikasi bukan kewajiban semata. "Mereka juga harus bisa melihat faktor penyebab mereka berpisah. Bisakah ditoleransi? Jika tidak, berarti waktunya untuk berpisah," urainya.(Avi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan