MerahPutih.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meyinggung soal partai paling loyalis di koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.
Ia mengambil contoh sikap partai koalisi pemerintahan dalam mendukung kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga:
Jokowi Didesak Reshuffle Menteri dari NasDem, Surya Paloh: Kita Tidak Pernah Berubah
Menurut Surya Paloh, satu-satunya fraksi koalisi pemerintahan yang mendukung dan sepakat dengan kebijakan kenaikan harga BBM adalah Fraksi NasDem. Sementara, 6 fraksi koalisi pemerintahan lainnya tidak sepakat dengan kebijakan tersebut.
"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai Nasdem)' yang sepakat ini, kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini," kata Surya di NasDem Tower, Jakarta, Senin (17/10).
Surya Paloh mengatakan NasDem menganggap tepat kebijakan kenaikan harga BBM tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut bisa diterapkan untuk menjaga kontinuitas pembangunan.
"Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mengambil sebuah kebijakan strategis, yang luar biasa, untuk apa? Untuk mengambil faedah yang lebih berarti bagi continuity pembangunan bangsa ini, mengurangi subsidi BBM," ujarnya.
Baca Juga:
Surya Paloh Bicara Peluang PKS dan Demokrat Usung Anies Capres 2024
Karena dianggap kebijakan paling tepat, kata Surya Paloh, NasDem memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atas kebijakan tersebut. Hanya saja, Surya Paloh merasa heran dari 7 fraksi koalisi pemerintahan, hanya NasDem yang menyatakan setuju.
"Artinya apa? Artinya fraksi-fraksi atau partai lain menyatakan tidak tepat kebijakan itu. Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, makan siang berdua, Bapak Presiden, kita punya 7 fraksi koalisi pemerintahan ini, ini mengenai kebijakan BBM, 6 fraksi tidak sepakat, hanya satu fraksi yang sepakat," imbuhnya
Surya Paloh mengatakan Partai NasDem akan mendukung penuh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf hingga sukses 2024. Pilihan politik pencapresan tidak akan mempengaruhi loyalitas NasDem untuk mendukung pemerintahan dalam mewujudkan program-program ke depannya.
"Saya katakan NasDem selalu menempatkan posisinya, sebagai sahabat sejatinya koalisi pemerintahan Jokowi," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga: