Surili Primata Terancam Punah di Taman Nasional Ujung Kulon

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 27 Februari 2016
Surili Primata Terancam Punah di Taman Nasional Ujung Kulon
Surili (presbytis comata) (Foto: ecologyasia.com)

MerahPutih Peristiwa - Mungkin Anda pernah mendengar hewan jenis primata bernama surili. Ya, belakangan ini surili menjadi perbincangan karena hewan ini ditetapkan sebagi maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. Surili sangat dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, karena polulasi surili sangat kecil dan termasuk langka dan terancam punah.

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia. Selain sebagai wilayah konservasi, Taman Nasional Ujung Kulon juga saat ini menjadi kawasan wisata andalan Banten dengan sejuta destinasi wisata alam.

Selain sebagai habitat satu-satunya di dunia bagi badak jawa (rhinoceros sondaicus) atau badak bercula satu, Taman Nasional Ujung Kulon juga merupakan rumah bagi beberapa hewan langka yang sangat dilindungi. Salah satu hewan yang sangat dilindungi selain badak bercula satu yaitu surili (presbytis comata).

Di Taman Nasional Ujung Kulon, ada empat jenis primata lain selain surili, yaitu kera ekor panjang (macaca fascicularis), owa jawa (hylobates moloch), lutung hitam (trachypithecus auratus) dan kukang (nycticebus coucang). Dari kelima itu, jenis endemik Ujung Kulon yaitu owa dan surili.

Bersama badak bercula satu, owa jawa, dan anjing hutan (cuon alpinus javanicus), surili merupakan satwa endemik penting Ujung Kulon yang langka dan sangat dilindungi. Seperti dilansir situs web resmi Taman Nasional Ujung Kulon, pengelolaan primata di Ujung Kulon masih terfokus pada perlindungan habitatnya dari gangguan manusia, dan mengumpulkan data dasar untuk digunakan pengelolaan selanjutnya.

Surili memiliki warna abu-abu, berekor panjang dengan jambul di kepala. Perlindungan terhadap surili dilakukan di wilayah Gunung Honje yang merupakan habitat surili, owa jawa, dan lutung. Pihak taman nasional mencatat, jenis primata lain selain endemik (owa dan surili), yaitu untuk primata lutung kukang dan kera ekor panjang populasinya masih cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan taman nasional.

Taman Nasional Ujung Kulon sangat konsen untuk menjaga hewan endemik Ujung Kulon dari kepunahan. Seperti telah disinggung, badak jawa terancam kepunahan, dengan perkiraan populasi 50-60 ekor. Kemudian anjing hutan. Dan, hewan endemik langka lain yaitu surili. Semoga habitat alami hewan-hewan tersebut tetap lestari, terutama dari ancaman tangan-tangan jahil manusia.


BACA JUGA:

  1. Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon
  2. Taman Nasional Ujung Kulon, Benteng Terakhir Badak Jawa
  3. Pulau Peucang Surga Kecil di Ujung Kulon
  4. Cihandarusa Taman Snorkeling dan Diving di Ujung Kulon
  5. Peninggalan Hindu di Pulau Panaitan Ujung Kulon

 

#Hewan Terancam Punah #Taman Nasional Ujung Kulon
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan