Surabaya Punya Teknologi Ubah 1.000 Ton Sampah Sehari Jadi Listrik

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 13 Agustus 2020
Surabaya Punya Teknologi Ubah 1.000 Ton Sampah Sehari Jadi Listrik
PLTSa Benowo Surabaya. (MP/Andika L)

MerahPutih.com - Kerja bareng Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan PT Sumber Organik (SO) melahirkan inovasi membesut Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pertama di Indonesia yang bakal beroperasi di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya.

Pembangkit listrik kali ini merupakan pertama dan terbesar di Indonesia. Bahkan, usungan teknologi Gasifikasi Power Plant ini mampu memproduksi tenaga listrik 12 megawatt dari pengolahan sampah dengan kapasitas 1.000 ton per hari.

Baca Juga:

Jokowi Teken Perpres Bangun Pembangkit Listrik dari Sampah di 12 Kota Ini

“Dia ini (ahli) sebenarnya sudah (datang) sejak bulan Februari. Sebab ada Covid-19, dia jadi tidak bisa ke sini. Rencananya tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing menuju ke sini. Kalau itu sudah selesai sudah bisa dioperasionalkan,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu (12/8).

Menurut Risma, progres dari pembangunan fisik PLTSa Benowo saat ini sudah mencapai 100 persen. Dan sekarang tinggal menunggu datangnya ahli untuk memantau tahapan commissioning atau pengujian dengan pengecekan pada sistem tersebut apakah sudah berjalan dengan baik.

"Jika PLTSa ini resmi beroperasi, maka sampah di Surabaya bisa berkurang 1.000 ton per hari," imbuh Risma.

Baca Juga:

Swedia Kehabisan Sampah, di Indonesia Banyak

risma
Caption

Risma juga sempat membahas kesiapan PLTSa Benowo ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, Pemkot Surabaya akan dibantu oleh Pemerintah Pusat untuk tipping fee sekitar 30 persen.

Dari 12 megawatt yang dihasilkan PLTSa Benowo itu, lanjut Risma, nanti yang bakal dijual kepada PLN sebanyak 9 megawatt. Sedangkan, 2 megawatt dikonsumsi sendiri untuk operasional dan sisa 1 megawatt redundant.

“Yang 2 megawatt untuk konsumsi (operasional) mereka (PT SO). Dan listriknya mereka pakai sendiri, mereka juga butuh operasional juga. Nah, sisanya yang 9 megawatt itu dijual ke PLN dan masih ada redundant 1 megawatt,” tutup orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu. (Andika L/Jawa Timur)

Baca Juga:

Ribuan Pekerja Malam Gerunduk Kantor Risma Minta Perwali No 33 Dicabut

#Surabaya #Tri Rismaharini
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan