Supir Ekspedisi Negeri Aing Tetap Tangguh Kirim Barang Walau Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 01 September 2021
Supir Ekspedisi Negeri Aing Tetap Tangguh Kirim Barang Walau Pandemi
Supir ekspedisi negeri aing tetap tangguh. (Foto: instagram/@majelis.sodrek.colomadu_)

DUA jempol untuk Dedy Supriyadi. Supir ekspedisi negeri aing ini tangguh banget. Dia tak mengeluh dengan pekerjaannya mengirim barang walau COVID-19 masih mewabah. Padahal, di masa pandemi, ditambah kebijakan PPKM, membuat pekerjaannya tersebut makin sulit dilakukan.

Dedy selalu tangguh mengendarai truk kesayangannya melintasi kota-kota Indonesia. Pengalamannya mengendarai truk untuk mengirim barang sudah ia lakoni sampai ke Pulau Sumatera. Ia bercerita berdasarkan pengalamannya, ia banyak menemui kendala di jalan saat mengirim barang seperti ban bocor, mesin rusak, sampai menghadapi pungli di jalan.

Baca Juga:

Akun Jagoan Parenting di Instagram Bantu Ibu Belajar Merawat Anak

"Pungli mah gak ada abisnya mas. Iya memang pungli yang untuk di jalanan udah gak ada tapi kan malah orang dalemnya yang masih pungli, kalau gak barang kita gak diberesin," keluh Dedy kepada merahputih.com.

Lebih tangguhnya Dedy mengirim barang sendirian tanpa kenek. Sebab, upah sekali antarnya jika dihitung-hitung hanya cukup untuk dirinya dan menghidupi anak serta istri.

Malam hari juga tidak menghentikan Dedy melintasi jalur pengiriman barang. Ia berusaha keras menahan kantuk demi mengejar waktu pengiriman. Paling tidak, ketika matanya sudah terlalu berat, ia hanya tidur dua jam di rest area.

Dedy sedang istirahat sejenak di Rest Area. (Foto: merahputih.com/Yusuf Johan Raja)

Di masa pandemi, kesulitan Dedy bertambah karena semakin sepinya orderan kiriman. Ia hanya supir ekspedisi sistem borongan yang hanya dipanggil ketika pabrik membutuhkan untuk mengirim barang.

Belum lagi ia tidak mendapatkan fasilitas rapid test. Persyaratan kesehatan COVID-19 itu ia lakukan dengan uang dari kantungnya sendiri demi mendapatkan orderan dari pabrik. "Setiap kali mau pergi kirim barang harus bawa surat rapid," paparnya.

Baca Juga:

Jeny Tjahyawati, Jagoan Modest Fashion Indonesia

Rintangan lain harus ia hadapi pula ketika masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai diberlakukan Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2021. Kala itu ia memiliki orderan untuk mengirim ke daerah Jawa Tengah.

Sebenarnya ia ragu untuk pergi bekerja saat itu karena kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya. Tapi mau tidak mau demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, ia memberanikan diri untuk tetap mengirim barang. Terpapar COVID-19 urusan belakangan.

Tempat tinggal sementara para supir ekspedisi. (Foto: Merahputih.com/Yusuf Johan Raja )

Celakanya, ia mendapatkan hambatan untuk memasuki jalur ke kota Jawa Tengah melalui TOL. Selama PPKM darurat akses untuk ke luar kota benar-benar tidak boleh dilakukan oleh siapapun selama dua minggu, dari mulai perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Alhasil, Dedy putar balik dan menunggu adanya pelonggaran PPKM.

Bagi Dedy, kendala-kendala seperti itu sering terjadi bahkan sebelum PPKM diberlakukan. Ia masih bisa menerima hal tersebut. Satu hal yang ia inginkan ialah bisa menjalankan profesinya tersebut dengan bebas pungli.

"Kerjaan supir mah ya kaya gitulah dari kendala dan resiko, saya sebagai supir cuma minta satu yang penting di jalan gak ada pungli dan gak ada preman, kalo masalah macet dan kendala mobil mah udah biasa," paparnya.

Jangan pernah remehkan pekerjaan Dedy mengirim barang. Sebab, jasa mengirim barang melalui ekspedisi juga memengaruhi operasional perusahaan E-Commerce. Hal ini dirasakan oleh pria bernama Arbin yang suka belanja daring di E-Commerce.

Arbin pernah membeli barang di toko daring dan barang pesanannya terjadwal akan datang dalam waktu dua minggu. Namun, karena adanya kebijakan PPKM, membuat pengiriman barang pesanan Arbin tertunda sampai satu bulan. (jhn)

Baca Juga:

Batavia Artanugraha, Wedding Organizer Jagoan Bagi Calon Pengantin

#September Jagoan Tangguh Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan