Headline

Sumbar Tidak Akan Gunakan Lagi Bibit Bawang dari Brebes

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 05 Maret 2018
Sumbar Tidak Akan Gunakan Lagi Bibit Bawang dari Brebes
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, berhenti menggunakan bibit bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah karena tidak didapat hasil maksimal.

"Iklimnya beda. Di Brebes lahan cenderung basah sementara di Solok Selatan relatif kering. Bibitnya menjadi tidak cocok produksi tidak maksimal," kata Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Solok Selatan, Risa Herfina, di Padang Aro, Minggu (4/3), dilansir Antara.

Selain itu, kebiasaan petani di Brebes dan Solok Selatan juga berbeda sehingga hasil panen tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan.

"Tahun ini kita mengganti bibit bawang merah yang cocok dengan iklim dan tanah Solok Selatan yaitu jenis Birma dari Alahan Panjang Kabupaten Solok," katanya.

Bibit jenis Birma sudah dibudidayakan dan hasilnya lebih bagus dibanding Brebes.

Untuk menggenjot produksi bawang merah Pemkab Solok Selatan juga memiliki program strategis seperti melakukan penyuluhan secara intensif, melalui penyuluh yang tersebar di setiap nagari.

Selanjutnya melaksanakan Sekolah Lapangan (SL) kepada kelompok tani, sehingga petani memiliki tambahan pengetahuan bagaimana cara budidaya yang baik, perawatan serta pemeliharaan tanaman serta mengatasi hama penyakit.

"Kita berharap panen tahun ini hasilnya akan lebih baik," kata dia.

Seorang petani di Lubuak Gadang Timur Del (38) mengatakan, ia sudah beberapa kali mencoba budidaya bawang pada 2017 tetapi hasilnya tidak bagus dan cenderung merugi.

"Saya sudah dua kali mencoba budidaya bawang merah pada 2017 tetapi rugi terus sehingga sekarang beralih ke cabai rawit," ujarnya.

Menurut dia, ada beberapa kondisi yang membuat bawang merah kurang bagus di daerahnya seperti cuaca yang cukup panas dan kondisi tanah yang tidak sesuai.

"Kalau Koto Parik Gadang Diateh jenis tanah serta suhunya cenderung sama dengan Kabupaten Solok sebab berbatasan langsung sehingga lebih cocok pengembangan bawang merah," katanya.

Pada 2018 Kementerian Pertanian Republik Indonesia membantu petani Solok Selatan dalam pengembangan bawang merah seluas 25 hektare dengan nilai Rp975 juta.

Pengembangan lahan bawang merah itu di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Dengan tambahan kebun bawang itu, tahun 2018 Pemkab Solok Selatan menargetkan panen bawang merah seluas 455 hektare. (*)

#Bawang Merah #Sumatera Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan