MerahPutih.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap adanya peningkatan penggunaan aksara Jawa bisa di ranah digital. Hal ini bertujuan agar tidak tenggelam di era milenial dan digital.
"Hadirnya kembali aksara Jawa di era milenial adalah sebuah keniscayaan. Aksara Jawa harus bisa bertahan dan lestari serta hendaknya bisa hadir di ranah digital," kata Sultan saat memberikan sambutan dalam "Peringatan Hari Aksara Internasional" yang ditulis dalam keterangan pers Kamis (9/9).
Tema yang diambil kali ini adalah “Aksara Jawa Anjayeng Bawana” atau Aksara Jawa Jaya Mendunia. Hari Aksara Internasional 2021, lanjut Sultan, sebaiknya dijadikan momentum bangkitnya kembali aksara Jawa.
Baca Juga:
Terancam Punah, Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Aksara dan Bahasa Jawa
Lantaran pemanfaatan aksara Jawa secara digital sesuai dengan amanah Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Upaya untuk meneguhkan pemanfaatan digitalisasi ini telah dilaksanakan oleh Pemda DIY dengan pengajuan standardisasi, baik di level nasional maupun internasional.
Di level nasional, upaya untuk terstandardisasi, baik itu standardisasi font maupun keyboard aksara Jawa digital, sedang dalam proses diusulkan kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN).
"Di level internasional, platform digital aksara Jawa sudah tercatat di Unicode, yakni lembaga yang mengatur digitalisasi internasional. Unicode mencatat aksara Jawa masih dikategorikan ke dalam tabel 7 yang berarti pengguna terbatas (limited use), namun bisa dikategorikan dan masuk ke tabel 5 (recommended)," tuturnya.

Ia optimistis aksara Jawa mampu masuk ke tabel 5 jika pemanfaatan aksara digital dari yang masih terbatas dekoratif didorong pada arah pemanfaatan teks tulisan.
Di kesempatan yang sama, Raja Yogyakarta ini juga mencanangkan Yogyakarta sebagai Kota Hanacaraka agar menjadi bagian dari gerakan budaya untuk mempercepat dan pelaziman aksara Jawa di ranah digital.
Sebagai upaya meraih ini, Pemda DIY telah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan penggunaan aksara Jawa dalam komunikasi pemerintahan sehari-hari, pemberian porsi pembelajaran aksara Jawa yang lebih banyak pada muatan lokal, memperbanyak penyedia media aksara Jawa untuk menjadi referensi siapa pun yang akan belajar aksara Jawa.
"Pemanfaatan aksara Jawa digital ini harus dapat ditunjukkan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga benar-benar menjadi satu kesatuan dalam jati diri dan hidup masyarakat,” kata Sultan.
Selain itu, Pemda DIY juga menggelar Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta berapa waktu lalu.
“Mari kita manfaatkan untuk meneguhkan diri bahwa Yogyakarta siap mengawal dan berkontribusi dalam memasifkan pemanfaatan aksara Jawa,” kata Sultan.
Baca Juga:
Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan akasara Jawa adalah dengan menghadirkan blog beraksara Jawa, pembuatan converter aksara Jawa untuk bahasa Indonesia.
"Ini sangat memudahkan kita salin aksara dan kemudian menjadi tahu karena bisa digunakan untuk chat di WhatsApp (WA)," pungkas Dian. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Dari Inggris, 2 Gadis Cilik WNI Ciptakan Novel Kemanusiaan Hari Aksara UNESCO