Lapsus Dara Puspita, Srikandi Musik Asal Surabaya
Suhu Politik Memanas, Dara Puspita Mengganas Para personel Dara Puspita. (Istimewa)

PADA 4 November 1963, Presiden Sukarno telah mengeluarkan aturan hukum dalam Penetapan Presiden Nomor 11/1963. Adapun di antaranya berisikan mencegah rakyat diracuni oleh propaganda kaum neo-kolonialis dan imperialis.

Selain itu, dengan tegas Bung Karno melarang menyanyikan musik-musik yang berbau barat asal Inggris dan Amerika Serikat. Seperti lagu-lagu The Beatles dan Elvis Presley, bagi Bung Karno dapat merusak karakter budaya Indonesia.

BACA JUGA: Selayang Pandang Grup Band Wanita Dara Puspita

Sebab, menurut Bung Karno, The Beatles dan Elvis hanya mengajarkan hura-hura semata, kontra-revolusi. Meski demikian, alasan lain daripada itu adalah dikarenakan Inggris dan Amerika mendukung Malaysia yang pada saat itu sedang berselisih tegang dengan Bung Karno.

Padahal, Bung Karno sendiri sedang memekikkan gelora Ganjang Malaysia, yang merupakan proyek perpanjangan tangan kapitalisme dan imperialisme global di Asia, atau neokolim alias neo-kolonialisme.

Koes Bersaudara Ditangkap, Dara Puspita Lolos 'Masuk Perangkap'

Larangan menyanyikan musik barat, tak membuat nyali Koes Bersaudara menciut. Justru sebaliknya. Mereka tetap menyanyikan lagu-lagu The Beatles dalam penampilannya di berbagai kota di Indonesia.

Waktu itu, banyak grup musik yang menjadi 'incaran' pemerintah Sukarno. Selain Koes Bersaudara, Dara Puspita juga tak luput dari sasaran tembak pemerintah.

Nahas, pada 29 Juni 1965, Koes Bersaudara akhirnya ditangkap dan dipenjara tanpa proses pengadilan oleh pemerintah. Beruntung bagi Dara Puspita, meski satu panggung ternyata ia lolos masuk perangkap pemerintah.

"Pas Koes Bersaudara ditangkap, kebetulan sepanggung dengan kami. Beruntungnya kami tidak ikut ditangkap," kata pendiri Dara Puspita, Titiek AR seperti dikutip dari wawancara bersama pengarsip Manunggal Kusuma Wardaya, Kamis, 12 Mei 2012, Groningen, Belanda.

BACA JUGA: Perjuangan Grup Musik Dara Puspita Demi Raih Cita-cita

Meski berhasil lolos, tetapi tak berarti Dara Puspita bebas begitu saja. Kata Titiek, saban hari selama seminggu, mereka selalu bikin laporan ke kejaksaan. Para personel Dara Puspita diinterograsi mengenai lagu-lagu The Beatles dan Elvis Presley yang dilarang pemerintah.

"Dari kejadian itu, setiap main kami tidak boleh goyang. Dijaga polisi-polisi," kata Titiek.

Meski menghadapi kecaman pemerintah terhadap musik rock, namun Dara Puspita seolah tak peduli. Dara Puspita, kata Titiek, tetap memainkan musik barat. "Yang tak boleh, 'kan, The Beatles. Akhirnya kami nekat memainkan The Rolling Stones," kelakar Titiek.

Setelah selesai menjalani wajib lapor, Dara Puspita kebanjiran manggung sampai ke luar negeri. Mulai dari Thailand, Singapura, Malaysia, Iran, bahkan Eropa.

Gadis-gadis asal Surabaya itu, membawa nama Indonesia di kancah internasional di saat pemerintah bersitegang dengan Inggris dan Amerika.

Dengan gaya panggung yang sangat atraktif, Dara Puspita melawan stigma bahwa wanita harus penuh kelembutan. Meski mengandalkan teknologi rekaman yang seadanya, Dara Puspita tetap berkarya hingga menjadi salah satu grup penting di dalam musik rock di Indonesia. (*)

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Revalitasi Situ Gede untuk Konservasi
Travel
Revalitasi Situ Gede untuk Konservasi

Situ Gede memberikan pendapatan dan kemajuan ekonomi Tasikmalaya.

Fakta Menarik GWK Bali, Lokasi Welcome Dinner Kepala Negara G20
Travel
Fakta Menarik GWK Bali, Lokasi Welcome Dinner Kepala Negara G20

Digelar di Lotus Pond, kawasan GWK Cultural Park, Jimbaran, Bali.

International Mask Festival Solo Tampilkan Adi Budaya Leluhur
Tradisi
International Mask Festival Solo Tampilkan Adi Budaya Leluhur

Agenda rutin yang ditujukan menghidupkan budaya lokal.

Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia
Travel
Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia

Pemerintah mendorong lima destinasi super prioritas yang ada di Tanah Air

Buka Puasa dengan Cita Rasa Kuliner Betawi di 'Kampung Betawi' Mangan All Day Dining
Kuliner
Buka Puasa dengan Cita Rasa Kuliner Betawi di 'Kampung Betawi' Mangan All Day Dining

Mangan All Day Dining persembahkan 'Kampung Betawi' bersam Chef Degan Septoadji.

Impian Sultan Malaka Bergelar Haji
Indonesiaku
Impian Sultan Malaka Bergelar Haji

Berbeda dengan leluhurnya, penguasa Malaka seterusnya justru menampik keluhuran perjalanan ibadah haji

Larung Wujud Syukur atas Rahmat dari Yang Maha Kuasa
Tradisi
Larung Wujud Syukur atas Rahmat dari Yang Maha Kuasa

Tradisi Larung merupakan wujud syukur atas hasil laut yang diperoleh dalam mencari penghidupan.

Tradisi Mencukur Rambut Bayi Ketika Bayi Berusia 40 hari
Tradisi
Tradisi Mencukur Rambut Bayi Ketika Bayi Berusia 40 hari

Dilakukan di berbagai adat dan negara.

Tak Asal Sembelih, Ini Kisah Tukang Jagal Profesional
Tradisi
Tak Asal Sembelih, Ini Kisah Tukang Jagal Profesional

Bagi sebagian besar orang, menyembelih hewan ternak mungkin urusan sepele.

Cobain Camilan Variasi Terbaru dengan Bentuk Unik
Kuliner
Cobain Camilan Variasi Terbaru dengan Bentuk Unik

Garuda Food sajikan variasi terbaru.