KEMAJUAN teknologi saat ini memudahkan segalanya termasuk dalam berkomunikasi. Kini kenyataannya, anak- anak mulai membawa dan memakai ponsel dalam usia yang telalu muda.
Sebuah penelitian baru-baru ini yang kami lansir dari laman WebMD menyatakan bahwa 22% anak di sekolah dasar dilaporkan memiliki ponselnya sendiri. Sudah pasti ada pro dan kontra akan hal ini, Merah Putih membahasnya untuk kamu melihat dari berbagai sisinya.
Baca Juga:

Alasan yang masuk akal
Beberapa orangtua memiliki alasan demi keamanan. Memberikan ponsel untuk anak agar memudahkan dan keamanan dalam menghubungi mereka kapan pun dibutuhkan. Saat meninggalkan anak sendirian di rumah atau pun anak sedang berada di sekolah dan menunggu kita menjemputnya.
Barbara Greenberg, PhD, psikolog klinis di Fairfield County, CT. menyatakan bahwa jika ponsel benar-benar untuk mengakses menghubungi orang tua mereka atau untuk anak-anak dalam situasi hak asuh bersama yang mungkin bingung tentang rumah orang tua mana yang harus dituju, itu merupakan alasan yang dapat dipahami. Namun pada dasarnya, Greenberg tidak mendukung anak berusia enam tahun yang memiliki ponsel dalam banyak kasus lainnya.
Pertimbangkan risiko
Jika anakmu telah memiliki ponsel pintar, berarti mereka memiliki akses internet dan dapat menjelajah ke situs web yang mungkin tidak pantas. Mereka mungkin melihat konten kekerasan dan mungkin terkait dengan kematian atau seks. “Banyak anak memiliki fantasi di benak mereka tentang hal-hal yang tidak mereka pahami,” kata Greenberg.
Selain itu, anak juga dapat mengalami masalah kurang tidur. Anak-anak dengan ponsel pintar tergoda untuk begadang hingga larut malam bermain gim dan melakukan chat dengan teman.
Ponsel juga membawa risiko cyber bullying. Anak-anak dengan ponsel juga bisa menjadi terisolasi secara sosial, katanya. Terlalu banyak chat dan aktivitas media sosial berarti lebih sedikit waktu dengan teman secara langsung. Ada alasan lain untuk tidak memberikan ponsel kepada anak sebelum mereka siap.
Menurut Mark L. Goldstein, PhD, seorang psikolog anak di Chicago mengatakan bahwa beberapa orang tua terlalu protektif terhadap anak-anak mereka sehingga mereka menginginkan komunikasi terus-menerus dengan mereka tanpa memikirkan potensi bahayanya. Anak-anak dengan ponsel dapat mendapatkan informasi yang salah. Risiko lainnya adalah memulai suatu ketergantungan pada si anak.
Baca Juga:
Aplikasi Digital Hadir untuk Menurunkan Angka Stunting di Indonesia

Pertimbangkan kembali mengapa anakmu harus diberikan ponsel lebih cepat. Ketahui juga, apakah anak ingin chat ke teman? Atau menghabiskan waktu di media sosial? Apakah mereka menginginkan ponsel karena kakak atau sepupu memilikinya?
“Lihatlah kemampuan kognitif anak Anda untuk dapat menggunakan ponsel dengan tepat, dan yang lebih penting, apakah mereka siap secara emosional untuk itu?” kata Greenberg.
Tips menggunakan ponsel yang aman dan bertanggung jawab untuk anak :
- Gunakan aplikasi atau kontrol orang tua yang membatasi dengan siapa anak dapat berbicara danmengirim pesan teks serta jenis situs web yang dapat mereka lihat.
- Jangan izinkan anak memuat video gim dan aplikasi.
- Batasi anak ke ponsel dasar daripada ponsel.
- Jadilah panutan yang baik dengan ponsel kamu sendiri.
- Tetapkan batas waktu layar.
- Beri tahu anak bahwa kamu akan memantau penggunaan ponsel mereka dengan cermat.
- Ketahui kata sandi mereka.
- Singkirkan ponsel anak setidaknya satu jam sebelum waktu tidur dan isi baterainya di luar kamar tidur.
- Bicaralah dengan anak-anakmu tentang bahaya sexting. (dgs)
Baca Juga: