Pilpres 2019

Suara Politisi: Intimidasi Ibu dan Anak di CFD Memalukan

Eddy FloEddy Flo - Senin, 30 April 2018
Suara Politisi: Intimidasi Ibu dan Anak di CFD Memalukan

Politisi PSI Isyana Bagoes Oka kecam tindakan intimidasi terhadap Ibu dan anak di CFD (Twitter @IsyanaBagoesOka)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Intimidasi yang dilakukan sejumlah orang yang memakai kaos #2019GantiPresiden terhadap perempuan dan anaknya yang menggunakan kaos #DiaSibukKerja, pada acara Car Free Day, di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu ( 29/4) pagi, mendapat kecaman keras.

Salah satunya datang dari PROJO, organisasi relawan pendukung Joko Widodo. Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi mengecam keras intimidasi tersebut. Budi menilai, insiden tersebut telah mencoreng nilai-nilai demokrasi.

"Kejadian itu sangat memalukan. Kami mengutuk keras insiden itu dan tidak sepantasnya dilakukan oleh pihak- pihak yang punya aspirasi berbeda," ujar Budi di Jakarta, Senin (30/4).

Budi Projo
Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi (Twiter Budi Arie)

"Keadaban dan nilai- nilai demokrasi menjadi sangat tercoreng. Kesannya jadi menghalalkan segala cara untuk jadi presiden. Apa sih yang dicari dan dikejar?" kata dia menambahkan.

Menurut Budi, dalam negara demokrasi perbedaan pendapat dalam menyampaikan aspirasi dilindungi oleh konstitusi.Demokrasi, kata dia, akan kehilangan kualitasnya jika cara- cara kekerasan diberi ruang.

"Kita menghormati kebebasan berpendapat. Karena itu dijamin konstitusi. Tapi kita juga harus menjaga terwujudnya tertib sosial," tegasnya.

Untuk itu, Budi mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Pasalnya, Pemilu 2019 yang merupakan manifestasi kedaulatan rakyat akan digelar dalam waktu dekat.

Ibu Susi Ferawati dan anaknya
Ibu yang jadi korban pelecehan di CFD Bundaran HI (Foto: Twitter @muannas_alaidid)

"Jangan kita korbankan bangsa dan negara yang kita cintai bersama dengan terus menebarkan aroma permusuhan dan kebencian sesama anak bangsa," tutur mantan aktivis Universitas Indonesia ini.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan mengimbau kepada semua pihak untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai.

"Sampaikan saja aspirasinya dengan tertib dan damai. Jangan sampai menghalalkan segala cara, apalagi merusak persatuan," kata Zulkifli, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/4).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku khawatir, insiden tersebut dapat menjadi pemantik aksi-aksi intoleransi seperti yang terjadi di Pilkada DKI.

Ketum PAN Zulkifli Hasan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (MP/Ponco Sulaksono)

"Yang berkontestasi kan anak-anak negeri. Kita ngga lawan orang lain. Nah ini pilpres jangan sampai meninggalkan luka yang dalam. Kan kita tetep berkawan, bersahabat, kita tetep Indonesia," ujar Zulikifli.

Menurut dia, sah-sah saja jika masyarakat menggelar acara bermuatan politik, saat Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia. Asalkan tidak menggunakan atribut partai untuk berkampanye.

"Kalau enggak kampanye kan silakan aja. Yang saya dengar inisiatif orang per orang katanya. Bahkan yang mendukung Pak Jokowi juga ada," tutur mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

"Tapi yang penting jangan sampai persatuan koyak. Ada cara yang baik, ada cara yang terhormat. Tidak perlu saling menghabisi satu sama lain," kata Zulkifli menambahkan.

Jubir PSI Dini Purwono
Jubir PSI Dini Purwono (Foto: Instagram @dini_purwono)

PSI Laporkan Intimidasi Ke Polda Metro Jaya

Melalui Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas (Jangkar Solidaritas), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan aksi intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di Bundaran HI, Minggu 29 April 2018, saat berlangsung Car Free Day (CFD).

Laporan disampaikan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Senin 30 April 2018 siang.

Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikelilingi, dikibas-kibaskan uang. Sang anak menangis ketakutan. Mereka diperlakukan begitu hanya karena memakai kaus bertuliskan #DiaSibukKerja. Para pelaku adalah mereka yang berkaus #2019GantiPresiden.

Menurut Juru bicara PSI bidang hukum dan Koordinator Jangkar Solidaritas, Dini Purwono, PSI mengecam segala bentuk tindakan intimidasi, terutama terhadap perempuan dan anak.

“Tindakan kemarin adalah perbuatan pidana, tidak boleh dibiarkan apalagi dijadikan budaya dalam kontestasi politik. Ini persekusi. Begitu dibiarkan, akan diulangi lagi,” ujar Dini yang juga Caleg PSI tersebut.

Tindakan massa tersebut, kata Dini, melanggar Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal itu berbunyi, “Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan.”

Aksi Ganti Presiden di CFD
Aksi Ganti Presiden di CFD (Foto: Screenshot youtube jakartanicus)

Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, menambahkan aksi intimidasi itu sangat tidak pantas dilakukan terlebih karena dilakukan terhadap seorang perempuan dan anak.

“Apakah para pelaku tidak memiliki ibu?! Bayangkan sang anak sampai menangis saat mereka diintimidasi. Ke mana perginya nurani para pelaku?” kata Isyana.

Pemerintah harus memberikan perlindungan yang memadai dan menyediakan rasa aman bagi setiap warga negara untuk melangsungkan kehidupan, bebas dari segala bentuk intimidasi.

Isyana menegaskan, dalam alam demokrasi, perbedaan sikap politik mesti dihormati dan dihargai. Menurut dia, tidak boleh ada aksi melecehkan atau mengintimidasi pihak lain yang berbeda pilihan politik.

"PSI melaporkan dan meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku untuk menimbulkan efek jera. Aksi intimidasi semacam ini tidak boleh terjadi lagi," pungkas Isyana.

Isyana Bagoes Oka
Isyana Bagoes Oka

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah oleh akun Jakartanicus, pada Sabtu (28/4), di Youtube, memperlihatkan aksi intimidasi sekelompok warga yang memakai kaus bertuliskan #2019GantiPresiden, yang diduga terjadi saat ajang Car Free Day, di sekitar Bundaran HI, Jakarta.

Setidaknya ada tiga insiden diduga intimidasi dalam video tersebut terhadap orang-orang yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja. Sejumlah pria tampak menyodorkan uang lembaran berwarna merah kepada pihak yang ditekan itu sambil mengucapkan "dibayar berapa?", atau meneriaki dengan kalimat "Malu, malu, hei!", "Cebong, cebong!".

Pihak terakhir yang diduga diintimidasi dengan perlakuan serupa dalam video itu adalah seorang ibu dan kemungkinan anaknya. Seorang pria yang memakai kaus #2019GantiPresiden kemudian memisahkannya dengan gerombolan pria yang menekannya.(Pon)

#Car Free Day #Bundaran HI #Pilpres 2019 #PSI
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Sistem kesehatan di Jakarta berpotensi mengalami kekacauan apabila 1,3 juta masyarakat atau lebih tidak mendapatkan layanan BPJS lagi karena anggarannya dipotong.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Indonesia
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
PSI DKI menemukan anggaran fantastis pembelian lampu operasi di Dinkes. Nilai anggaran tersebut mencapai Rp 1,4 miliar.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda
Menunjukkan ketidakmampuan Dinas PPKUKM untuk melakukan pembinaan.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda
Indonesia
PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
Dinas KPKP harus membahas isunya supaya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari setelah Raperda KTR disahkan DPRD DKI Jakarta.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
Indonesia
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Menyatakan siap kerja keras untuk PSI.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Indonesia
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Jokowi menilai mereka yang bergabung ke PSI kemungkinan melihat masa depan cerah PSI atau merasa cocok dengan suasananya.
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Indonesia
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Ketua sebelumnya Tri Mardiyanto kini menjabat sebagai Bendahara di kepengurusan DPD PSI Solo periode 2025-2030.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Indonesia
Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi
Siswa sekolah di Jakarta Timur mengeluhkan soal menu MBG yang bau. Dewan PSI pun meminta SPPG dievaluasi.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi
Indonesia
Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat Disunat, Dewan PSI Usulkan Penyesuaian Tarif Transjakarta
Meski begitu, ia meminta agar Pemprov DKI Jakarta memberikan kajian yang mendasari usul kepada Transjakarta tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat Disunat, Dewan PSI Usulkan Penyesuaian Tarif Transjakarta
Bagikan