SEBANYAK 2.000 tamu yang mencakup keluarga kerajaan dan pemimpin global menghadiri penobatan Raja Charles III, Sabtu (6/5). Selama acara megah itu, 12 karya musik baru telah dibuat khusus untuk menandai momen tersebut. Salah seorang dari tiga solois pada upacara tersebut, yakni Pretty Yende. Ia menjadi orang Afrika pertama yang diundang untuk tampil solo di penobatan Raja Inggris.
"Saya merasa amat bahagia, kaget, sekaligus senang. Semua emosi itu mengalir begitu saja," ujarnya mengenang ajakan itu. Ia mulai terkenal di Afrika Selatan saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Cape Town. Pada 2011, Yende lulus dari program artis muda di Accademia di Teatro Alla Scala, Milan, Italia. Dari situlah ia mulai memasuki kompetisi opera. "Kompetisi opera pertama yang saya lakukan yakni di Wina, Austria, saya memenangi segalanya," kenangnya, dikutip CNN.
BACA JUGA:
"Mereka memanggil nama saya berkali-kali sehingga saya seperti, 'Tidak, Tuhan tolong biarkan yang ini pergi ke orang lain'. Saya merasa tidak berharga mendengar kemahiran yang dimiliki teman-teman saya," imbuhnya.
View this post on Instagram
Sejak kemenangan itu, kariernya meningkat melalui acara yang mencakup skala internasional. Pada 2013, ia debut di Metropolitan Opera House di New York. Yende sejak itu menafsirkan peran dalam La Bohème karya Puccini, The Marriage of Figaro karya Mozart, dan Le comte Ory karya Rossini saat tampil di gedung opera besar di Milan, Paris, dan London. Karier Yende telah mencatatkan sejumlah hal pertama, termasuk menjadi 'orang kulit hitam pertama yang memiliki produksi baru La Traviata di Opera Garnier di Paris'. Dalam sebuah wawancara dengan Observer, terungkap bahwa produksi itu dibuat khusus untuknya.
Opera sangat menonjol dalam kehidupan Raja Charles. Ia tercatat sebagai pelindung lebih dari selusin organisasi musik. Pada 1981, ketika Sang Pangeran menikah dengan mendiang Putri Diana, Kiri Te Kanawa, seorang penyanyi opera dari Selandia Baru, tampil di pesta pernikahan tersebut.
BACA JUGA:
Dalam acara yang diselenggarakan di Westminster Abbey di London, Yende akan tampil bersama bass-bariton Bryn Terfel dan bariton Roderick Williams. Penobatan itu bukan pertama kalinya Raja Charles menyaksikan pertunjukan Yende. Sang Raja pernah melihat penyanyi sopran tersebut tampil di gala peringatan ke-75 Royal Philharmonic Orchestra yang diadakan di Kastil Windsor pada April 2022. Meski demikian, undangan penobatan menjadi kehormatan yang langka. "Ini bersejarah, ini generasi," kata Yende.

Jutaan orang dari seluruh dunia menyaksikan penobatan tersebut, tak terkecuali keluarga Yende di Mpumalanga, Afrika Selatan. "Saya memiliki perasaan senang dan gembira untuk perjalanan yang akan datang ini, sama seperti yang lainnya," katanya. "Saya sedang mempersiapkan dan sangat menantikannya," ujarnya
Saat penobatan berlangsung, Yende membawakan lagu Sacred Fire, sebuah karya baru oleh komposer klasik dan film Sarah Class yang dikatakan Istana Buckingham 'membangkitkan jembatan antara alam malaikat dan manusia'.(mro)
BACA JUGA:
Mahkota St. Edward, Mahkota Legendaris untuk Penobatan Raja Charles III