Studi Ungkap Kesepian Sama Mematikan Dengan Merokok 15 Batang Per Hari

Febrian AdiFebrian Adi - Senin, 28 November 2022
Studi Ungkap Kesepian Sama Mematikan Dengan Merokok 15 Batang Per Hari
Kesepian sama mematikannya dengan merokok. (Foto: Unsplash/Sasha)

STUDI dari US National Library of Medicine National Institutes of Health mengungkapkan, kesepian sama mematikannya dengan merokok sebanyak 15 batang per hari. Cukup mengangetkan bukan? Tentunya hal ini pasti dirasakan setiap individu yang hidup, emosi dari kesepian ini berkontribusi besar dalam penurunan kebahagiaan setiap orang.

Kesepian biasanya merujuk pada perasaan terisolasi, misalnya perasaan dan emosi dari orang yang terbuang. Hal ini berpotensi bisa meningkatkan risiko adanya disfungsi biologis, tekanan psikologis, dan masalah perilaku.

Baca juga: Seringkali 'Break' Menjadi Pilihan Terbaik dalam Sebuah Hubungan

Semua orang pasti merasakan kesepian. (Foto: Unsplash/Atharva)

Studi tersebut melibatkan lebih dari 300 ribu orang dewasa. Orang yang kesepian 50 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya daripada mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat.

Dilansir dari Medical News Today, Profesor Julianne Holt Lunstad, Ph.D, yang terlibat dalam penelitian ini menuturkan bahwa angka tersebut tentunya sangat memprihatinkan.

“Banyak negara di seluruh dunia sekarang menyarankan kita untuk bertarung melawan epidemi kesepian,” ucapnya.

Pada survel lainnya yang dilakukan oleh American Association of Retired Preson (AARP) menemukan, 35 persen orang dewasa berumur 45 tahun dan lebih tua bisa dikategorikan kesepian.

Pikiran negatif menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kesepian. Ini karena kebanyakan dari orang-orang yang kesepian lebih memperhatikan sisi negatif dari interaksi sosial seperti sikap ketidaksetujuan atau kritikan yang ditujukan orang lain kepadanya.

Baca juga: Apakah Instagram Mulai Mempengaruhi Kesehatan Mentalmu?

Banyak cara untuk mengusir rasa kesepian. (Foto: Unsplash/ALMA)

Orang-orang seperti itu cenderung mengingat hal-hal negatif yang terjadi selama pertemuan dengan orang lain ketimbang hal-hal positif. Hal ini mengarah pada keputusasaan yang menyebabkan seseorang tidak mengharapkan hal-hal baik berjalan baginya.

Salah satu cara untuk mengatasi kesepian dan pelbagai efek buruknya adalah meningkatkan keterampilan sosial. Banyak peneliti percaya bahwa kesepian adalah hasil dari kurangnya keterampilan interpersonal seseorang dalam memelihara hubungan.

Keterampilan sosial dalam kurikulum anak sekolah atau mennyertakan kondisi keterhubungan sosial dalam skrining medis, merupakan sedikit cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus kesepian.

Meningkatkannya bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari berlatih untuk tidak canggung dalam menerima telepon, memberi dan menerima pujian, hingga berkomunikasi secara positif secara non-verbal. Dengan begitu nantinya kamu bisa merasa lebih pede dan berani untuk membuat komunikasi lebih lanjut kepada orang di sekitarmu. (far)

Baca juga:

Pernah Kesepian di Tengah Keramaian? Ini Cara Mengatasinya!

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan