KAMU yang sudah berbulan-bulan WFH apakah merasakan alergi kulit? Bila jawabannya iya, akar masalahnya mungkin dari pikiran kamu.
Seperti yang dilansir dari Antara, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Raendi Rayendra mengatakan stres merupakan faktor utama yang bisa memicu timbulnya alergi kulit. "Disebut sebagai faktor utama, karena menjadi faktor yang paling sering menjadi pencetus alergi," kata Raendi.
Baca juga:

Lebih lanjut dr. Raendi menambahkan stres dapat mengganggu beberapa hormon yang secara tidak langsung mengaktifkan reaksi alergi, khususnya rasa gatal.
dr. Raendi memberikan contoh, seperti rasa gatal atau alergi bisa muncul pada pelajar ketika stres menjelang ujian.
Stres bisa membuat tubuh memproduksi hormon seperti kortisonal, yang memerintahkan kelenjar kulit memproduksi lebih banyak minyak. Dikutip dari Webmd, kulit berminyak lebih mudah berjerawat, serta menyebabkan masalah kulit lainnya.
Baca juga:
Stres dan Cemas Berlebihan Bisa Menimbulkan Penyakit? Ini Kata Dokter
Mengenai hal tersebut, sebaiknya kamu berkonsultasi kepada psikolog bila merasa tertekan. Karena perasaan tertekan merupakan suatu hal yang lazim terjadi di tengah situasi yang serba tidak pasti ini.
Sementara itu, gatal pun bisa disebabkan kulit kering karena terlalu lama berada di ruangan ber AC. Untuk itu, pelembap menjadi benda wajib yang harus digunakan secara rutin untuk menjaga kondisi kulit.
Menurut dr. Raendi, kasus gangguan kulit meningkat selama pandemi. Hal ini disebabkan pola hidup serta kebiasaan yang berubah.
"Misalnya, jam tidur berubah, awalnya yang cuci mukanya pagi bergeser ke siang, jadi bergeser polanya. itu dari lifestyle. Tapi kemudian kita setiap hari menggunakan masker. yang meningkat ialah kasus jerawat akibat masker," tuturnya.

'Maskne' atau jerawat akibat pemakaian masker, bisa dihindari dengan cara rutin mengganti masker setiap 3-4 jam sekali. Menurut dr. Raendi, jerawat timbul lantaran adanya gesekan masker serta kulit. Oleh karena itu, penting untuk sering mengganti masker dan memilih bahan tepat.
Kemudian, dr. Raendi mengatakan perawatan kulit akan tetap berkembang tahun ini di tengah pandemi karena hal tersebut menjadi kebutuhan harian masyarakat. (ryn)
Baca juga: