Strategi Jitu Lolos dari Serangan Buaya

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 16 Juli 2018
Strategi Jitu Lolos dari Serangan Buaya

Ilustrasi Buaya. (Foto/Pixalbay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BUAYA sangat sering terlibat kasus dengan manusia. Meski hewan buas ini biasanya tak memakan manusia, namun fakta membuktikan buaya sering menyerang apa saja yang ada di hadapnnya. Hal itu dilakukannya dengan banyak alasana, misalkan untuk mempertahankan wilayahnya terutama saat musim kawin tiba.

Cara terbaik untuk tetap aman dalam habitat buaya adalah memberikan ruang pada hewan ini dan selalu berhati-hati jika berada di dekat perairan tempat hidupnya. Dan apabila keadaan memaksa untuk berhadapan langsung dengan buaya, berikut tips atau strategi yang tepat untuk menghindari buaya tersebut.

Ilustrasi Buaya. (Foto/Pixalbay)
Ilustrasi Buaya. (Foto/Pixalbay)

Jaga Jarak

Jika dengan tidak sengaja ada berada dekat dengan hewan alligator ini, lebih baik segera menjaga jarak. Menurut petugas penjaga hutan liar di Australia menyatakan bahwa jarak aman yang minimum dari perairan habitat buaya adalah setidaknya 25 meter.

Jauhi Sarang

Jika Anda melihat bayi buaya atau sebuah sarang buaya, tinggalkan area itu segera dan dengan tenang. Karena gerak yang terburu-buru mudah didengar sang induk. Induk buaya akan mempertahankan anak-anaknya tanpa rasa takut dan dengan sangat agresif.

Tetap Tenang

Keadaan hati-hati tak semua manusia yang punya. Jika anda terlanjur terjatuh ke sungai tempat habitat alligator tersebut, langkah yang kalian perlu lakukan adalah menepi dengan cepat dan setenang mungkin. Jika anda panik dan berteriak, kemungkinan buaya menyerang anda akan sangat besar.

Jangan Mengusir

Buaya tak selamanya tinggal di sungai, beberapa sebab bisa membuat mereka pindah ke darat yang dekat dengan rumah warga. Jika memang melihat hal itu, jangan sekali-kali mengusir. Usahakan menjauh dan menghubungi tim pengaman.

Lari Kencang

Jika tiba-tiba Anda menjumpai seekor buaya atau alligator, atau jika salah satunya berusaha menerjang Anda, segera lari menjauhi buaya tersebut secepat mungkin. Walaupun buaya memiliki gerakan yang sangat cepat di perairan, namun di daratan kecepatannya hanya 17 km per jam. Ini berarti, kecepatan lari manusia jauh lebih cepat daripada kecepatan buaya tersebut. (*)

#Buaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Indonesia
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
BPBD akan menjadi leading sektor satgas penanganan buaya dengan melibatkan berbagai institusi lain.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
Indonesia
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Warga yang mendengar teriakan itu segera datang membantu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Fun
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Film ini merupakan debut sutradara Indonesia Tumpal Tampubolon, yang mengisahkan Johan dan ibunya yang hidup terisolasi di peternakan buaya.
Wisnu Cipto - Minggu, 08 September 2024
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Indonesia
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya di belakang kandang kambing warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Maret 2024
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Indonesia
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya yang datang.
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Indonesia
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Hasil penelitian Garda Animilia Universitas Muhammadiyah Kepulauan Babel dalam lima tahun terakhir tercatat 154 kasus konflik antara buaya dan manusia
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Bagikan