Strategi Pemerintah Hadapi Ekonomi Anjlok Akibat Omicron

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 09 Februari 2022
Strategi Pemerintah Hadapi Ekonomi Anjlok Akibat Omicron
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, di Jakarta, Kamis (30/12/2021) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)

MerahPutih.com - Meroketnya kasus COVID-19 varian Omicron sekarang ini dapat melemahkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional. Tingginya orang yang terpapar COVID-19 terpaksa pemerintah membuat aturan dengan membatasi kegiatan warga.

Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartart menjelaskan pemerintah telah mempersiapkan berbagai strategi dalam memitigasinya guna mengatasi terjunnya kembali perekonomian Indonesia.

Baca Juga:

Mengintip Daftar Negara dengan Penanganan COVID-19 Terburuk

"Ekonomi Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai risiko di tahun 2022, terutama dari penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron," ujar Airlangga, Rabu (9/2).

Prospek ke depan, ucap Airlangga, pemerintah harus memperhatikan perkembangan harga komoditas, baik energi maupun non-energi. Peningkatan harga komoditas pertambangan di 2021 diharapkan masih berlanjut di 2022, sehingga akan mendorong produktivitas sektor pertambangan, yang berdampak bagus untuk daerah yang berbasis tambang.

“Oleh karena itu, strategi lainnya seperti program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan percepatan transisi menuju ekonomi hijau, juga akan dilakukan guna memastikan ekonomi Indonesia siap pulih dari pandemi,” papar Menko Airlangga.

e-infeksi pun dapat dialami orang yang sudah mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin (Foto: Pixabay/alexandra_koch)

Hilirisasi produk-produk ekspor yang bernilai tambah tinggi, misalkan produk turunan nikel, masih menjadi prioritas. Proses hilirisasi ini ditopang juga oleh pembangunan pabrik smelter dan perusahaan baterai yang mendorong kolaborasi BUMN dengan investor domestik dan/atau internasional.

Pemerintah juga meyakini bahwa koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholders dalam menerapkan strategi pemulihan ekonomi akan membuat ekonomi tumbuh di kisaran 4,0 persen-5,0 persen (yoy) di Triwulan I-2022.

"Hal itu akan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen (yoy) di akhir 2022 mendatang,” tutup menteri yang juga Ketua Umum Golkar itu. (Asp)

Baca Juga

Golkar Mulai Muluskan Jalan Airlangga di Pilpres

#Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan