KEHIDUPAN sering digambarkan sebagai sebuah maraton, lengkap dengan garis start dan finish serta banyaknya pesaing yang berdiri di sebelahmu. Tak heran banyak sekali orang yang merasa gagal hanya karena melihat pencapaian yang berhasil diraih oleh teman-temannya. Kamu bisa saja membalap keberhasilan yang dicapai oleh orang-orang sekitar. Pertanyaannya, apakah kamu bahagia untuk terus menerus balapan dengan orang lain?
Menurut clevergirlfinance, membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain sama saja dengan bunuh diri. Kamu tidak pernah mengetahui seberapa terjal perjalanan yang dilalui oleh orang-orang sekitar juga tak pernah melihat garis start mana yang dilewati oleh mereka.
Sadari bahwa setiap orang lahir dengan kesempatan dan keberuntungan yang berbeda. Tetapi bagaimana pun garis startnya, kamu mampu menentukan garis finish yang kamu inginkan dengan usaha dan kegigihan kuat.
Baca juga:

1. Garis start setiap orang berbeda
Ada orang yang lahir dengan kondisi finansial keluarga serba berkecukupan, tetapi ada juga yang kurang beruntung. Kedua hal tersebut adalah hal yang wajar terjadi di tengah masyarakat luas. Sayangnya kondisi finansial tiap keluarga sangat memengaruhi bagaimana privilege yang akan didapatkan anak mulai dari sekolah sampai fasilitas non-akademik yang bisa diberikan oleh orangtuanya.
Mengetahui kenyataan tersebut, sudah seharusnya kamu berhenti membandingkan diri sendiri dengan teman-teman yang terlihat memiliki privilege lebih dibandingkan dengan dirimu. Mereka tidak salah, begitu pun dengan dirimu.
Garis start setiap orang memang berbeda-beda, tetapi kamu bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang sama atau jenjang karier yang setara dengan mengandalkan otak serta intuisi yang tajam.
2. Kehilangan potensi diri
Karena melihat karier teman yang terlihat sangat memuaskan pada bidang yang mereka pilih sesuai passion, kamu malah ingin ikut-ikutan terjun di jalur yang sama. Padahal potensi pada diri orang berbeda-beda dan hanya dapat ditemukan ketika kamu berani mencoba banyak hal tanpa mengikuti jejak orang lain.
Hati-hati! Terus menerus memiliki keinginan untuk balapan dengan orang lain dapat menyebabkan kamu kehilangan potensi yang terpendam di dalam diri sendiri.
Baca juga:

3. Setiap orang memiliki pilihan
“Duh enak ya dia bisa lanjut pendidikan di luar negeri dengan bebas, enggak seperti aku yang banyak tuntutan sana-sini jadi enggak bisa memprioritaskan diri sendiri,”. Hayo ngaku, kamu pasti pernah kan berpikir seperti ini? Memang sih melihat teman yang bebas mengambil keputusan dalam hidup rasanya seperti tidak adil ketika kita tidak bisa melakukan hal yang sama.
Padahal pilihan dan prioritas setiap orang berbeda-beda dan ada risiko dari setiap keputusan yang diambil. Teman-temanmu mungkin terlihat lebih bebas tetapi ada banyak hal yang dikorbankan demi meraih mimpi. Kebetulan kamu tidak mengetahui apa yang telah mereka korbankan untuk mencapai cita-citanya, bukan?
Daripada terus menerus membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, lebih baik nikmati setiap perjuangan yang telah kamu lalui dan bersyukur atas pencapaian-pencapaian yang berhasil kamu raih. (mar)
Baca juga: