Merahputih.com- Usai kerumunan yang terjadi di Stasiun Tanah Abang, situasi di stasiun KRL terpantau kondusif. Para pengguna KRL diklaim telah mengetahui kebijakan pembatasan layanan dan beralih ke stasiun alternatif.
"Stasiun Tanah Abang mencatat volume pengguna mencapai 31.325 orang," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Selasa (4/5).
Baca Juga:
KRL Tak Berhenti di Tanah Abang, TransJakarta Siapkan Puluhan Bus Gratis
Namun, sebagai salah satu stasiun alternatif, kondisi Stasiun Palmerah tampak ramai. Tercatat jumlah pengguna di Stasiun Palmerah mencapai 12.464 orang atau bertambah 49 persen dibanding waktu yang sama Senin (26/4) pekan lalu di waktu yang sama yaitu 8.333 orang.
Stasiun alternatif lainnya yaitu Karet juga mencatat kenaikan jumlah pengguna hingga 73 persen dibanding Senin pekan lalu pada waktu yang sama. Stasiun Karet telah melayani 7.535 pengguna.
Berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan penyesuaian layanan di hari pertama, maka mulai Selasa (4/5) pengguna KRL akan diizinkan transit atau berganti kereta di Stasiun Tanah Abang.
"Meskipun demikian, Stasiun Tanah Abang tetap tidak melayani pengguna yang hendak keluar maupun masuk stasiun pada pukul 15:00 - 19:00 WIB," jelas Anne.
Petugas KAI Commuter dibantu tambahan petugas keamanan senantiasa menerapkan protokol kesehatan bagi para pengguna. Seperti wajib memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.

Upaya menjaga jarak juga dilakukan saat kondisi stasiun padat yaitu dengan penyekatan sebelum pengguna naik KRL Pada jam sibuk pagi dan sore hari petugas melakukan penyekatan di stasiun padat.
Seperti di Stasiun Palmerah sore hingga malam dilakukan penyekatan yang dibagi dalam beberapa zona. Penyekatan bertujuan untuk menghitung jumlah pengguna yang naik KRL sesuai kuota masing-masing stasiun.
Penyekatan di Stasiun Palmerah dibagi dalam beberapa zona yaitu saat pengguna akan masuk stasiun, di hall tengah stasiun, hingga ujung di depan pos kesehatan untuk selanjutnya diarahkan menuju peron 1. (Knu)
Baca Juga:
Pasar Tanah Abang Membeludak, Pemprov DKI Batasi Pengunjung 50 Persen