INDONESIA akan mengalami bonus demografi pada 2030. Populasi penduduk usia kerja diperkirakan mencapai lebih dari 208 juta jiwa. Sekira 69 persennya termasuk dalam angkatan kerja.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Februari 2022, angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,83 persen dari total penduduk usia kerja. Dari jumlah tersebut, hampir 14 persen merupakan lulusan jenjang pendidikan diploma dan sarjana (S1).
Oleh karena itu, PT Primeskills Edukasi Indonesia (Primeskills), startup edutech berbasis extended reality (XR) dan gamifikasi, turut membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pelatihan bagi perusahaan dan universitas.
Pada 2023, Primeskills akan terus mendorong peningkatan kualitas keterampilan lulusan universitas agar relevan dengan kebutuhan industri demi menekan angka skill gap di Indonesia, melalui pengalaman praktik dan soft skill training menggunakan teknologi XR dan gamifikasi.
Baca juga:
Inti Pendidikan Adalah Pembentukan Karakter, Bukan Kepintaran

“Berangkat dari masalah tersebut, kami mengembangkan inovasi training berbasis XR dan gamifikasi yang dapat membantu mempersempit jarak keterampilan antara lulusan dan industri yang terjadi saat ini, seperti pembuatan modul dan konten menggunakan teknologi virtual reality (VR) demi meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata CEO Primeskills, William Irawan, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Pernyataan ini diperkuat dengan adanya hasil riset global Price Waterhouse Cooper (PwC). Para peserta pelatihan dengan menggunakan AR dan VR mengaku empat kali lebih cepat dan fokus berlatih dibanding di dalam kelas.
Sebanyak 75 persen peserta lebih percaya diri untuk mengaplikasikan pembelajaran keterampilan setelah training, dan 3,75 kali lebih terkoneksi secara emosional dengan materi yang diajarkan. Ini membuktikan AR dan VR dapat meningkatkan inovasi dan produktivitas.
Dalam skala yang lebih luas, dua teknologi ini juga mampu mendukung pelatihan yang tidak selalu praktis atau aman untuk dilakukan di dunia nyata. Teknologi XR yang telah dikembangkan Primeskills merupakan gabungan dari seluruh immersive technology seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR).
Baca juga:

Seperti yang diketahui, AR merujuk pada teknologi yang menampilkan elemen digital ke dunia nyata. Perangkat lunak AR mampu mengenali objek seperti meja dan dinding, kemudian memproyeksikan gambar dengan benar pada permukaan tersebut seperti filter Instagram atau mobile game Pokemon Go.
Sebaliknya, VR mengacu pada teknologi yang benar-benar memutus dunia nyata, digantikan dengan dunia virtual yang disimulasikan.
Pengembangan teknologi pun diperluas untuk peningkatan kualitas SDM seperti career fair, onboarding, learning and development, assessment, events, dan learning management system bagi klien perbankan, universitas, retail, hingga pemerintahan. "Sejauh ini kami telah mendapat penilaian yang positif dan menjadi inovasi terbaru Primeskills untuk masuk ke dalam ekosistem dunia virtual,” jelas William.
William percaya bahwa teknologi teknologi imersif mampu menjadi solusi untuk tantangan skill gap pada masa mendatang. (and)
Baca juga: