PENJUALAN daring menjadi salah satu strategi penting bagi UMKM dalam menjual produknya. Oleh karena itu, startup penyedia solusi teknologi penjualan online, Atur Toko, mendukung program pemerintah dalam digitalisasi UMKM. Pihaknya juga mendirikan gudang e-commerce untuk pengembangan UMKM.
Atur Toko sebagai e-commerce enabler berfokus pada inisiasi pengembangan bisnis online ke offline store dan optimasi UMKM untuk berjualan di marketplace. Di era new normal akibat pandemi COVID-19, banyak UMKM mulai menerapkan kebiasaan baru untuk tetap bertahan secara optimal, salah satunya adalah menjalankan usaha dengan tren digitalisasi atau go digital.
Naiknya tren penjualan dengan memanfaatkan marketplace menandakan kebutuhan masyarakat untuk membeli produk masih cukup tinggi. Banyak kemudahan yang didapatkan pembeli saat melakukan transaksi di marketplace, mulai dari beragam produk, cara pembayaran, dan dapat diakse di mana saja.
Baca juga:

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat hingga 21 Agustus 2021, sebanyak 15,3 juta UMKM sudah masuk ke platform digital dan menargetkan 30 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digital pada 2030. Secara bertahap, target di 2022 sebanyak 19 juta UMKM dan 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM.
Ketahanan pelaku UMKM sudah teruji dalam berbagai kondisi ekonomi dengan melakukan adaptasi baru, yakni membiasakan berjualan online melalui platform digital. Pengembangan UMKM menjadi salah satu alternatif penting yang mampu mengurangi beban berat dari sisi perekonomian nasional dan daerah.
“Selain menyediakan teknologi untuk bisnis kecil atau retail melalui online dengan dashboard yang mudah dikelola dan terjangkau, saat ini kami juga mendirikan gudang e-commerce di tingkat pemerintah daerah (pemda),” kata CEO dan CO-Founder Atur Toko, Bagus Dewantara.
Baca juga:

Bagus mengatakan, gudang e-commerce memungkinkan pelaku UMKM untuk berfokus pada produksi saja dan Atur Toko akan mengelola keseluruhan proses dan meningkatkan penjualan UMKM, dari foto produk, manajemen media sosial, kebijakan harga, media pengemasan, hingga proses pengiriman.
Sepanjang 2021, pihaknya juga melakukan inisiasi dengan beberapa Pemda untuk menggagas kerja sama pendirian gudang e-commerce bagi UKM Binaan Pemda di antaranya Garut, Gorontalo, Bekasi, Kalimantan Barat, dan Mojokerto.
“Kami berencana mengadakan acara berupa workshop dan diskusi yang berfokus pada percepatan digitalisasi dan mendorong implementasi UMKM Go-Digital pasca-pandemi COVID-19,” tutup Bagus. (and)
Baca juga:
Demo Day Akhiri Rangkaian ‘Food Day Startup Indonesia Batch 4’