SEMINGGU setelah mengumumkan rencana untuk memangkas enam persen tenaga kerjanya atau sedikit di bawah 600 orang. Namun hasil keuangan terbaru Spotify menunjukkan pelanggan terus meningkat.
Jumlah pelanggan premium Spotify meningkat menjadi 205 juta pada 31 Desember 2022, perusahaan mengumumkan dalam rilis pendapatannya pada hari ini (01/02), atau mengalami peningkatan 14 persen year-on-year.
Baca Juga:

Meskipun Spotify mengalami kondisi seperti perusahaan teknologi lainnya yang mengalami kesulitan finansial. Namun rilis pendapatan terbaru Spotify menunjukkan situasi keuangan yang tidak memburuk secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Tetapi seperti yang ditulis Elizabeth Lopatto baru-baru ini, alasan di balik PHK industri ini lebih berkaitan dengan investor daripada profitabilitas mentah.
Spotify memang membukanya dengan operasi dana sebesar €231 juta (sekitar Rp3,7 triliun) pada kuartal ini. Namun, itu bukan jumlah besar dari kinerja perusahaan di masa lalu, mengingat cenderung memprioritaskan pertumbuhan daripada menghasilkan keuntungan setiap tiga bulan.
Angka tersebut berada di bawah rilis pendapatan sebelumnya €300 juta (Rp4,9 triliun) di kuartal ini. Pendapatan rata-rata per pelanggan premium sekarang berada di €4,55 (Rp74 ribu), peningkatan year-over-year sebesar tiga persen, tetapi sedikit turun dibandingkan dengan €4,63 (Rp75 ribu) pada kuartal terakhir.
Baca Juga:
Sega Klaim NFT dan Cloud Streaming jadi Masa Depan Video Gim

Rilis pendapatan ini tanpa berita tentang Spotify HiFi, tingkat langganan baru yang menjanjikan streaming audio berkualitas CD lossless yang diumumkan di acara peluncuran Spotify hampir dua tahun lalu. Pada titik ini agaknya menempatkan Spotify harus memikirkan kembali fitur tersebut, mengingat pesaing Apple Music dan Amazon Music sekarang menawarkan streaming lossless tanpa biaya tambahan kepada pelanggan.
Spotify secara luas dianggap sebagai layanan streaming musik terbesar di dunia, meskipun jumlah pelanggan komparatifnya tidak mudah disaingi oleh pesaingnya, Apple Music dan Amazon Music. Sebagai perbandingan angka terbaru yang disusun oleh Music Ally menunjukkan bahwa Apple Music memiliki sekitar 60 juta pelangganberbayar pada tahun 2019, dan Amazon Music memiliki 55 juta pada tahun 2020. (ahs)
Baca Juga: