MerahPutih.com - Kota Solo, Jawa Tengah, berdasarkan Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri) tentang PPKM Jawa-Bali, masih bertahan pada Level 2. Meskipun demikian, prokes lebih diperketat dan mengevaluasi event yang mengundang kerumunan karena varian Omicron masuk Solo.
Aturan pengetatan prokes itu diatur dalam SE Wali Kota Solo Nomor KS.00.23/500/2022 tentang PPKM Level 2 Solo berlaku 8-14 Februari. Dalam SE tersebut menutup semua kegiatan lampion Imlek dan tempat ibadah dibatasi 75 Persen.
Baca Juga
Di Tengah Kasus COVID-19 Naik, Gibran Izinkan Acara Festival Jenang Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pengetatan aturan prokes diterapkan menyikapi lonjakan kasus yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Dalam SE terbaru lebih fokus pada pengaturan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Implementasi dari kebijakan tersebut kami menghentikan sementara kegiatan lampion di kawasan Pasar Gede, Balai Kota, Sunan Jogo Kali, Pucangsawit," papar dia.
Menurutnya keberadaan lampion di bantaran Sungai Bengawan Solo merupakan simbol keberagaman dan kebangkitan ekonomi rakyat. Pelaksanaan acara nanti akan disertai dengan prokes yang lebih ketat.
"Ini memberikan hiburan yang murah meriah bagi masyarakat. Kami minta prokesnya dijaga," kata dia.
Baca Juga
Ia mengatakan pihaknya juga mengatur kapasitas maksimal umat yang boleh melakukan ibadah di lokasi sebanyak 75 persen dari kapasitas ruangan. Selain itu masing-masih rumah ibadah wajib menerapkan prokes ketat seperti penerapan 5 M.
"Pengelola rumah ibadah pun dilarang mengundang imam/khatib dari luar wilayah sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Surakarta, Hidayat Masykur untuk aturan khotbah maksimal 15 menit. Prokes ketat di rumah ibadah diharapkan diterapkan dengan lebih ketat guna menekan penularan COVID-19 varian omicron.
"Jangan sampai ditemukan klaster di tempat ibadah. Kalau merasa tidak enak badan cukup beribadah di rumah saja," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Gegara Kasus COVID-19 Naik, Gibran Matikan 1.000 Lampion Imlek di Pasar Gede