Soal Kasus Bupati Nganjuk, Gubernur Jatim Minta Maaf

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 26 Oktober 2017
Soal Kasus Bupati Nganjuk, Gubernur Jatim Minta Maaf
Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat acara pelantikan Armaya sebagai wakil wali kota Madiun, di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (26/10). (MP/Bud)

MerahPutih.com - Banyaknya pejabat daerah di Jawa Timur yang tertangkap KPK, membuat Gubernur Jawa Timur Soekarwo menginstruksikan jajarannya untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran.

"Lebih baik fokus pada pengelolaan anggaran secara transparan dan akuntabel. Langkah tersebut penting dilakukan untuk mewujudkan good governance," kata Soekarwo di sela-sela acara pelantikan Armaya sebagai wakil wali kota Madiun, di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (26/10).

Ia mengatakan, telah meminta permohonan maaf berkali-kali kepada masyarakat, termasuk kepada Presiden Jokowi dan Wapres JK.

"Jujur, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, pak Presiden Jokowi, pak Jusuf Kalla. Mudah-mudahan tertangkapnya Bupati Nganjuk ini menjadi kasus yang terakhir," katanya.

Seperti diketahui, KPK telah menangkap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dan telah menetapkan sebagai tersangka atas kasus suap.

Sebelumnya juga sudah banyak penjabat Jawa Timur yang ditangkap KPK antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan Fuad Amin, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Bupati Pamekasan Achmad Syafii, Wali Kota Madiun Bambang Irianto, dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Purnomo.

KPK juga pernah melakukan OTT Ketua Komisi B DPRD Jatim Moch Basuki, Kepala Dinas Pertanian Jatim Bambang Herianto, dan Kepala Dinas Peternakan Jatim Rohayati. (*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Ikuti berita-berita menarik lainnya dari Surabaya dalam artikel: Puncak Hari Santri Nasional, 80 Ribu Santri Serentak Baca Kitab Kuning

#OTT Bupati Nganjuk #Gubernur Jatim Soekarwo
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan