Soal Isu PKI, Pengamat: Jangan Berpolitik Berdasarkan Ilusi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 02 Agustus 2017
Soal Isu PKI, Pengamat: Jangan Berpolitik Berdasarkan Ilusi
Pengamat politik Boni Hargens. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

MerahPutih.com - Pengamat politik Boni Hargens mengecam Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyatakan PDI Perjuangan sama dengan PKI. Menurut Boni, pernyataan tersebut tidak rasional dan tidak berdasarkan fakta.

"Jangan berpolitik berdasarkan ilusi. Berpolitik harus cerdas, rasional dan berdasarkan fakta. PKI itu sudah tidak ada. Memainkan isu PKI, itu mengada-ada," ujar Boni Hargens di Jakarta, Rabu (2/8).

Boni menegaskan bahwa PKI sudah dilarang melalui Tap MPRS No XXV Tahun 1966. Dalam ketentuan tersebut, diatur dengan jelas tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang, serta larangan terhadap paham Marxisme.

"Jadi, jelas PKI sudah tidak ada dan semua partai wajib menjunjung tinggi dasar ideologi negara, Pancasila," jelas dia.

Menurut Boni, elite-elite politik seharusnya mengedepankan politik yang santun, rasional dan berdasarkan fakta. Tidak perlu mendiskreditkan lawan politik dengan ilusi-ilusi yang bisa mengancam nilai-nilai demokrasi.

"Mengumbar ilusi-ilusi yang tak berdasarkan juga menjadi contok buruk bagi perkembangan demokrasi," imbuh Direktur Lembaga Pemilih Indonesia ini.

Lebih lanjut, Boni menilai sudah sepantasnya Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDIP. Menurut dia, permohonan secara tertulis merupakan langkah berada bagi penyebar ilusi-ilusi.

"Sudah seharusnya dia minta maaf. PDIP adalah partai nasionalis yang menjunjung tinggi Pancasila, menghargai nilai-nilai demokrasi dan sudah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa dan negara termasuk melahirkan pemimpin bangsa yang pancasilais," tandasnya.

Meskipun, Boni mengakui permintaan maaf Arief tidak menghilangkan isu PKI yang sudah dihembuskan secara masif oleh pihak-pihak lawan politik PDIP dan Presiden Joko Widodo.

Boni pun berharap agar permainan ilusi kontor seperti itu segera dihentikan agar wajah demokrasi Indonesia semakin beradab dan rasional.

"Ini bukan saja perkara Arief. Silakan Arief dimaafkan, tapi masih banyak di luar sana yang menebar fitnah dengan isu PKI dan sebagainya. Intinya, hentikan permainan ilusi kotor macam ini," pungkas Boni.

Sebagaimana diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyebutkan bahwa PDIP wajar disamakan dengan PKI. Dia menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Prabowo mempunyai ambisi menjadi presiden dengan mengkritik angka presidential threshold 20 persen sebagai lelucon politik.

"Nah, biasanya sifat PKI itu antikritik dan melanggar konstitusi. Bahwa wajar PDI Perjuangan disamakan dengan Partai Komunis Indonesia karena sering membuat lawak politik dan menipu rakyat,” ujar Arief Poyouno dalam keterangan persnya, Senin (31/7). (Pon)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tuding Presiden Dan PDIP Komunis, BMI Sebut Waketum Gerindra Provokator

#Arief Poyuono #Boni Hargens #Partai Komunis Indonesia (PKI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan