Slovenia Umumkan Pandemi COVID-19 Berakhir

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 16 Mei 2020
Slovenia Umumkan Pandemi COVID-19 Berakhir
Patung kayu Melania Trump di Slovenia (Borut Zivulovic/Reuters ) (Borut Zivulovic/Reuters )

MerahPutih.com - Pemerintah Slovenia mengumumkan bahwa pandemi virus corona berakhir. Slovenia menjadi negara Eropa pertama yang melakukan hal tersebut.

"Slovenia berhasil menjinakkan epidemi selama dua bulan terakhir. Hari ini Slovenia memiliki gambaran epidemiologi terbaik di Eropa," kata Perdana Menteri Janez Jansa kepada parlemen selama sidang virtual pada Kamis (14/5) sore.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 di AS Capai Angka 1.122.486, Kematian 65.735

Dikutip Antara, keputusan tersebut muncul setelah beberapa pejabat negara Balkan itu mengonfirmasi kurang dari tujuh kasus baru setiap hari selama dua pekan belakangan.

Institut Nasional Kesehatan Masyarakat memperkirakan bahwa semua indikator menunjukkan bahwa penyebaran virus mereda, dengan total 35 kasus tercatat dalam 14 hari terakhir.

Mereka yang tiba di Slovenia dari negara Uni Eropa lainnya tidak lagi diwajibkan menjalani karantina, kata Jansa.

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/fernandozhiminaicela)
Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/fernandozhiminaicela)

Namun karena masih terdapat risiko penyebaran infeksi, sejumlah pembatasan masih diterapkan.

Slovenia melaporkan kasus perdana COVID-19 pada 4 Maret dan hampir 1.500 kasus hingga 13 Mei.

Sebanyak 103 orang meninggal akibat virus corona di Slovenia. Negara berpenduduk dua juta orang itu.

Pemerintah mengatakan, warga asing yang mengalami gejala infeksi tidak akan diizinkan masuk ke negara tersebut.

Baca Juga:

Arab Saudi Longgarkan Lockdown, Mal-Mal dan Pasar Kembali Ramai

Pemerintah juga menetapkan bahwa karantina selama 14 hari masih akan berlaku bagi mereka yang datang dari negara bukan Uni Eropa, dengan sejumlah pengecualian, termasuk diplomat dan para pengangkut kargo.

Setelah muncul di Kota Wuhan, Tiongkok tengah pada Desember lalu, virus corona telah menjangkit ke sedikitnya 187 negara dan wilayah. Eropa dan Amerika Serikat menjadi wilayah di dunia yang paling parah terdampak.

Pandemi COVID-19 telah menelan lebih dari 285.900 korban jiwa di seluruh dunia, dengan 4,17 juta lebih kasus terkonfirmasi dan 1,45 juta pasien sembuh, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University AS. (*)

Baca Juga:

Kabar Baik, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dibuka Kembali untuk Umum

#Eropa #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan