MerahPutih.com - Siswi sebuah SMK di Kabupaten Ciamis yang menjadi korban kekerasan orang tidak dikenal. NR mengalami luka di bagian leher.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Harjamukti, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, pada Senin (19/6).
Baca Juga:
Mario Dandy Didakwa Penganiayaan Berat Terencana Terhadap David Ozora
NR yang terluka di leher itu kemudian dilarikan ke Klinik Purwa Sehat di Kecamatan Rancah untuk mendapatkan perawatan.
"Saya hadir ke sini sebagai Pimpinan di Jawa Barat karena memang Sekolah Menengah Atas menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Saya hadir bersama Kepala Dinas Pendidikan, Pemda Kabupaten Ciamis, Forkopimcam sampai kepala desa, juga bertemu dengan orangtuanya," tutur Wagub Jabar Uu Ruzhanul saat menjenguk NR.
Menurut Uu, dari beberapa sumber informasi, pemicu kejadian ini diduga terkait masalah percintaan, dan versi lainnya ditengarai akibat kesalahpahaman. Kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian.
"Saya berharap tidak ada lagi kejadian serupa, memang kita ketahui umur-umur pelajar SMA masa puber, mungkin ada rasa galau dan yang lainnya," kata Uu.
"Saya minta orang tua memberikan pendidikan yang seimbang antara yang bersifat duniawi dan ukhrawi karena ukhrawi ini untuk penguatan kepribadian. Pendidikan karakter dasarnya adalah moral dan moral kembali kepada keagamaan," tambah orang nomor dua di Jabar.
Di lingkungan sekolah, ia mendorong kepala sekolah meningkatkan pengawasan.
"Bagi guru -guru juga bisa menyelipkan pesan- pesan moral kepada peserta didik di setiap kegiatan belajar mengajar," katanya.
Untuk di lingkungan masyarakat, Wagub Uu Ruzhanul mengimbau agar tidak bersikap apatis terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Masyarakat turut memperhatikan dan mengawasi pergerakan atau aktivitas yang dilakukan generasi muda di lingkungan sekitar.
"Jangan bersikap apatis mentang-mentang ini bukan anak saya. Pokoknya seluruh pihak harus sigap," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
AG dan Jaksa Ajukan Banding Terkait Vonis 3,5 Tahun Penjara di Kasus Penganiayaan David