Sistem Pertahanan Siber Harus kuat di sektor 'cyber defense', 'artificial intellegence' dan 'Internet of Things'
Merahputih.com - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan industri strategis Indonesia perlu mengembangkan sistem pertahanan siber.
"Kan ada PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL, ada PT INTI, ada PT Len, ada Dahana. Harus kuat di sektor 'cyber defense', 'artificial intellegence', dan 'Internet of Things'. Itu enggak bisa enggak, harus," ujar Trenggono di halaman Istana Negara, Kamis (31/10).
Baca Juga
Ditanya Eks Bendum TKN Jadi Wakilnya, Prabowo Tinggalkan Pers Naik Mobil Golf
Pemerintah akan mendorong perkembangan industri strategis dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pertahanan. Pemerintah juga akan memesan kebutuhan pertahanan kepada industri strategis dalam negeri.
"Nanti ada anggaran di departemen pertahanan yang tentu kita akan alokasikan, sedapat mungkin kita berikan industri dalam negeri. Tidak hanya BUMN, tapi terhadap swasta juga yang kita investigasi bahwa kemampuan swasta bagus, kita akan berikan," jelas Trenggono sebagaimana dikutip Antara.
Ia berharap industri strategis dalam negeri dapat memberikan produk berkualitas tinggi bagi kebutuhan pertahanan Indonesia.
Baca Juga
Bantu Prabowo, Ini yang Jadi Fokus Wakil Menteri Sakti Trenggono
Trenggono menyatakan industri strategis dalam negeri harus mempelajari penerapan teknologi tinggi.
"Apalagi perang ke depan bukan hanya soal persenjataan. Tapi juga soal 'cyber defense' dan sebagainya, soal biologi, soal pangan," tutup Trenggono. (*)