MARET 2021 Gergasi Api mengeluarkan debut singlenya berjudul The Flames That We Shared. Layaknya api yang membara dan menyebar, kali ini mereka kembali membagikan single kedua berjudul Red Knight yang rilis pada 6 April 2021.
Red Knight merupakan sebuah simbol dari semangat api. Membara dan agresif, band yang digawangi oleh Alexandra J. Wuisan (Sieve) dan Ekyno (Full of Hate) ini menyebutkan betapa sosok-sosok terasingkan dan terpinggirkan yang menjadi potret dari lirik lagu ini.
Baca juga:
Souljah Gandeng Musisi Lintas Genre dan Rilis Single Baru di Hari Jadi ke-23
View this post on Instagram
“Api pemberontak yang membakar kota dan pelosok jalanan, tempat mereka mengalami pahitnya hidup, sehingga kota hangus, merah, terselimuti semangat api,” tutur Alexandra dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Selasa (6/4).
Ekyno meramu kembali musik dari single terbaru ini, yang memperlihatkan perbedaan dengan karakter lagu sebelumnya. Gergasi Api bisa disebut sebagai salah satu dari banyak ‘keajaiban’ kala pandemi.
Didirikan di tengah lockdown, dan direkam di rumah masing-masing, dengan berbagai macam kegelisahan yang malah berujung pada musik yang segar di skena musik lokal. Dengan berbagai warna musik yang ditampilkan Gergasi Api, mulai dari metal, post metal, industrial, electronic, shoegaze, goth, darkwave, rock, hingga pop.
“Kami bisa meramu ide untuk Gergasi Api, dan merekamnya dari rumah masing-masing, dan tidak ada jamming studio seperti umumnya,” ucap Ekyno.
Baca juga:

Senada dengan Ekyno, Alexandra juga mengiyakan hal tersebut. Single kedua ini menandakan rencana rilis tiga single per bulan dari trilogi utuh Gergasi Api, seperti lagu That Flames That We Shared menandakan kematian.
Kemudian lagu Red Knight menandakan tentang kebangkitan, dan lagu terbaru mereka akan tiba pada Mei 2021 yang bercerita tentang keabadian. “Trilogi lirik dari tiga lagu Gergasi Api adalah berinti pada cinta,” tambah Alexandra.
Lebih lanjut, Alexandra menerjemahkan Red Knight sebagai kebangkitan kita sebagai manusia dalam keberanian yang humanis. “Kebangkitan kembali dimana kita menerima semua spektrum dari kedua hal sebagai manusia seutuhnya. A complete authentic person. To love with a fierce passionate and compassionate love,” tutupnya. (far)
Baca juga: