LAGU Butter BTS berhasil mendapatkan respon positif. Lagu yang berhasil masuk ke dalam Billboard Hot 100 dan menduduki peringkat pertama itu, diharapkan oleh para anggota BTS dapat menyelinap masuk secara perlahan ke hati para penggemar layaknya sebuah mentega.
Lagu ini berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 selama enam pekan berturut-turut. Selain itu, nomor anyar tersebut juga berhasil menghantarkan BTS menjadi artis Asia pertama yang berhasil menduduki puncak Billboard Hot 100.
Lagu berbahasa inggris kedua milik BTS ini, telah berhasil menggeser rekor yang dibuat oleh Aerosmith. Butter mengalahkan I Don't Wanna Miss a Thing yang dirilis pada 1998.
Baca juga:
BTS Hadir Sebagai House Ambassador dalam Fashion Show Louis Vuitton

Tak hanya mendapatkan banyak respon positif dari penggemar, Alan Bjerga selaku Kepala Komunikasi dari American Butter Institute juga sangat mengapresiasi lagu tersebut.
Dilansir dari laman Billboard, Bjerga mulai menyadari kehadiran lagu ini setelah ia melihat bahwa lagu yang menyoroti produk khas organisasinya ramai diperbincangkan di media sosial. Lagu yang identik dengan warna kuning dengan animasi mentega berbentuk hati ini dirilis pada 21 Mei 2021.
Baca juga:
Jin BTS Pakai Sweater Made in Negeri Aing, ARMY Heboh Minta Restock
Tak hanya karena mendukung produk dari asosiasinya, genre lagu pop dance yang digunakan dalam lagu ini merupakan salah satu favoritnya.
Pasalnya lagu ini berhasil mengingatkannya pada lagu-lagu hit milik Backstreet Boys, *NSYNC, dan boyband lainnya pada akhir 90an. Tak hanya genre musik yang terkesan retro, dalam video musik Butter seluruh anggota BTS bergaya ala 90an.

American Butter Institute (ABI) adalah asosiasi perdagangan yang berada di Arlington, VA untuk para produsen, pengolah, pemasar, dan distributor produk mentega. Asosiasi ini didirikan pertama kali sebagai National Association of Creamery Butter Manufacturers pada tahun 1908.
Saat ini, terdapat sekitar 27 perusahan aktif yang memasarkan sekitar 90% dari semua mentega yang diproduksi di Amerika. Alan Bjerga menjelaskan bahwa produk butter kini telah semakin populer. Selama beberapa dekade terakhir, konsumsi butter pada saat ini berada pada titik tertinggi sejak 1960an. (cit)
Baca juga: