Sindir Klaim Kemenangan Prabowo, PDIP Umumkan Data Real Count Internal

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 22 April 2019
Sindir Klaim Kemenangan Prabowo, PDIP Umumkan Data Real Count Internal
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (MP/Budi Lentera)

MerahPutih.com - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk tak asal klaim kemenangan tanpa didukung sistem rekapitulasi penghitungan suara.

"Saatnya menghentikan klaim-klaim kemenangan tanpa didukung oleh sebuah instrumen, sebuah sistem rekapitulasi penghitungan suara yang di audit," katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto. (Foto: MP/Fadhli)
Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto. (Foto: MP/Fadhli)

Tak hanya itu, ia juga menyinggung kubu Prabowo-Sandi yang mengklaim kemenangan sampai membuat papan karangan bunga. Menurut Hasto, hal itu hanya perayaan semu belaka, tanpa ada penjelasan yang ilmiah.

"Apalagi kalau sampai syukuran dan sebagainya. Oleh sebab itu, kami menunggu keputusan dari KPU dan kemudian mari kita jaga bersama-sama suasana kondusif," jelasnya.

Pernyataan Hasto bukan tanpa alasan, di waktu yang sama Ketua BSPN PDIP, Arif Wibowo sedang memaparkan sistem internal milik PDIP yang disebut Sista Gasmonev.

Sista Gasmonev yang ditampilkan BSPN PDIP kepada awak media, telah terinput 17,8 persen data real count dengan perolehan suara 58 persen untuk Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan 42 persen untuk Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

Arif menyebut sistem tersebut menghimpun salinan C1 otentik dari KPPS di seluruh Indonesia yang diorganisir oleh Badan Saksi Pemilu Nasional PDIP.

"Data akurat kami dapat dari C1 yang kami input di tiap kamar hitung di tiap DPC di 514 kabupaten/kota," ujarnya.

Arif menyebut relawan input C1 di tiap DPD mengerahkan mahasiswa yang bekerja dalam beberapa shift.

"Kami mengerahkan mahasiswa yang sikap politiknya sejalan dengan kami dan Paslon 01, bekerja 24 jam di bagi 2 shift tiap hari sampai ter-input semua C1 otentik," papar Arif.

Arif mengimbau kepada publik agar bisa memandang dengan objektif dan jernih. "Harusnya tiap parpol dan paslon berani menampilkan mekanisme yang sama yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Arif. (Knu)

Baca Juga: Prabowo Kan Orang Baik, Jangan Didengar Pikiran yang Terlalu Enggak Jelas

#PDIP #Hasto Kristiyanto #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile
Bagikan