Simak, Pesan Indro Warkop Buat Para Perokok

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 25 November 2017
Simak, Pesan Indro Warkop Buat Para Perokok
Komedian senior, Indro Warkop. (MP/Angga)

MerahPutih.com - Komedian senior, Indro Warkop menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang bersikap apatis terhadap acara-acara terkait kanker. Selain itu, menurut data sepertiga masyarakat Indonesia adalah perokok.

"Masih harus diingatkan, dibuat tanggap, aware terhadap penyakit ini. Padahal penyakit ini penyakit yang harus dihadapi banget," kata Indro saat ditemui di acara 'Breathe For Free' 2017 Lung Cancer Awarness Month di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11).

Keluarga, menurut Indro, merupakan lingkungan yang punya peran penting terhadap penderita kanker paru-paru. Selain itu, seharusnya acara-acara peduli terhadap korban kanker paru-paru mendapat apresiasi dari pemerintah, baik daerah maupun pusat.

"Acara-acara seperti ini buat negara sebesar indonesia yang mulai maju tapi kok masih harus. Yang paling sedih adalah tidak adanya pejabat yang peduli. Acara ini untuk kita, bukan untuk pejabat," jelas Indro.

Pada kesempatan itu Indro mengapresiasi acara yang dibuat untuk tanggap terhadap bahayanya kanker paru-paru. Menurutnya, seluruh pihak, baik penderita maupin orang terdekat penderita kanker wajib mengetahui bahaya kanker paru-paru.

"Pengetahuan bukan hanya untuk yang sakit kanker, tapi untuk keluarganya. Kalau urusan mati hidup urusan Tuhan, tapi ketika kita mendapat penyakit itu urusan kita," kata Indro.

Pada bagian lain, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, SpRad (K)OnkRad, mengapresiasi keluarga yang bersikap aware terhadap penderita kanker paru-paru. Menuurtnya keluarga berperan besar mencegah terjadinya kanker.

"40 persen kanker bisa dicegah dengan cerdik. Pasien-pasien yang terkena kanker paru-paru bisa dicegah dengan pola hidup sehat. 43 persen dari penderita kanker bisa dicegah," tuturnya.

Menurutnya, banyak informasi salah terhadap penderita kanker. Kebanyakan, penderita kanker tidak boleh makan karbohidrat karena malah akan membuat kankernya tumbuh. Padahal karbohidrat dibutuhkan untuk tubuh kita," ucap dr Soehartati.

Belum lagi, ada anggapan salah terkait makanan yang dimakan dalam pola hidup sehat.

"Pola hidup sehat bukan makanan sehat. Bedakan, pola hidup sehat dan makanan sehat. Pola hidup sehat yakni dengan menjaga makan, olahraga, tudak stres. Dan kita tidak anjurkan diet khusus. Hanya diet seimbang," kata Soehartati. (Ayp)

Baca juga berita lain terkait kanker paru-paru di: Setiap Tahun 25 Ribu Orang di Indonesia Meninggal Akibat Kanker Paru-paru

#Kanker Paru-Paru #Indro Warkop
Bagikan
Bagikan